Muhasabah Diri untuk Bersyukur
Allah yang maha agung, maha menatap, maha mendengar, maha memperhatikan, Dia tahu apa yang kita lakukan
Tidak satupun lirikan mata yang luput dari pengetahuan Allah
Tidak ada satu katapun yang terucap yang tidak didengar oleh pendengaran Allah yang maha mendengar
Saat ini kita dihargai orang lain, teman, orang tua sesungguhnya bukan kemuliaan yang kita miliki melainkan karena Allah yang masih menutupi aib kita
Wahai saudaraku sekalian, sesungguhnya kian lama kia dekat dengan kepulangan kita
Kain kafan akan ada saatnya akan dibungkuskan ke badan kita
Alangkah beruntungnya jikalau kematian datang kita benar benar sudah siap
Dosa sudah diampuni oleh Allah, badan kita terbasuh air wudhu
Alangkah indahnya jikalau malaikat maut menjemput dengan paras yang teramat indah
Kening kita usai berwujud, lisan kita sedang lirih menyebut nama Allah
Keringat kita sedang bersimbah berjuang dijalan Allah
Alangkah indahnya jikalau kematian datang orang tua ridho kepada kita,
orang orang yang kita sakiti sudah memaafkan tidak ada hutang piutang
Alangkah indahnya jikalau kematian datang air mata kita sedang menetes ingat dan rindu kepada Allah
Kita lepas ajal kita dengan kemuliaan dengan khusnul khotimah
Tapi alangkah banyaknya orang orang yang mati dengan keadaan sebaliknya
Mati dalam keadaan dosa
Mati di tempat zina
Mati dikutuk dan dilaknat orang tua
Mati dengan berselimut harta haram
Wahai saudaraku, hidup di dunia hanya sebentar, Allah yang menciptakan kita memilih kita menjadi manusia,
bukan menjadi hewan atau tumbuh tumbuhan
Diantara bermilliaran manusia, kita ditakdirkan menjadi orang islam
Betapa banyaknya manusia yang tidak mengenal islam
Diantara begitu banyak orang islam banyak yang tidak mengenal sujud dan tausiah, Allhamdullilah
Kening ini sering diberi kesempatan untuk bersujud, Allhamdullilah
Otak kita dibuat cerdas tidak menjadi orang yang hilang ingatan
Allah memberi mata kepada kita sehingga kita bisa melihat indahnya alam
Kita diberi telinga yang dapat mendengar dengan jelas mendengar suara adzan, mendengar suara bayi
yang menangis & dapat menerima ilmu, Allhamdullilah
Padahal mudah bagi Allah untuk mengambil telinga ini mudah bagi Allah untuk menghendaki dunia ini menjadi sepi seketika
Allah memberikan kita lidah yang bisa bersuara walaupum Allah tahu betapa banyak dusta yang kita ucapkan,
betapa banyalk fitnah yang kita sebar dari mulut kita
Allah maha tahu perasaan yang tercabik akibat lisan kita
Tapi Allah masih memberikan kesempatan untuk menyebut namanya
Dituntun untuk bisa istigfar padahal mudah bagi Allah untuk menjadikan
mulut ini tidak bersuara
Allah maha tahu bagaimana kita riya dengan tubuh ini,
memamerkan tubuh kita sehingga orang lain tergelincir
Atau kita sering kecewa mengutuk tubuh ini
Allah maha tahu betapa kening ini betapapun bersujud jarang khusu ingat kepada Allah
Allah maha tahu keadaan hati kita yang petantang petenteng, sombong, merasa hebat padahal yang
kita sombongkan adalah titipan Allah
Andaikan hari ini malaikat maut berada dihadapan kita,
bekal yang mana yang bisa kita bawa pulang ?
bukanlah kita pasti mati ?
Bukannya semua akan diperhitungkan, mau pulang kemana ?
Saudara saudaraku bukanlah kita ingin pulang kepada Allah ?
Kita sering meminta surga tapi amalan kita amalan neraka, kita sering meminta selamat tetapi perbuatan kita celaka
Kepada orang tua kita sering durhaka, berbulan bulan kita menghisap darahnya dalam kandungan
Berdiri sulit, berbaring sulit, Kita terlahir bersimbah darah, dua tahun kita hisap air susunya
Belasan tahun kita hisap keringat dan tenaganya
Berapa banyak kata - kata kita mengirisnya, berapa banyak sorot mata kita menghujam melukai perasaannya
berapa kali kita memalingkan wajah dengan ketus kepadanya
Berapa kali kita menghardik dan mendustakannya, padahal amalan yang dicintai Allah adalah doa kita kepada orang tua
Saudaraku, durhaka kepada orang tua didahulukan sisanya di dunia
Mungkin orang tua kita berlumur keringat dan dosa karena ingin melihat kita berbahagia ,
agar kita bisa makan, agar kita punya sepatu, agar kita dihargai teman teman
Mereka membanting tulang memeras keringat, kadang mengabaikan sujud dan sholat mereka
KEMATIANKU .....
Wahai saudaraku apabila malam ini malaikat maut menghampiri kita maka sholat kita hari ini adalah sholat terakhir kita
Wahai saudaraku, ingatlah satu desah nafas adalah satu langkah menuju kubur kita
Semakin hari sesungguhnya kita semakin dekat degan kematian kita
Kematian bukan hanya milik orang lain tapi juga milik kita
Ingatlah bahwa ajal dapat menjemput kita dimana saja mungkin dikala tidur,
dikala berjalan. Ingatlah bahwa ajal tidak bisa diduga
Wahai saudara saudaraku, kita pasti akan mati dan kita pasti akan mempertanggung jawabkan apapun yg kita lakukan
Tidak ada sedikit pun yg kita lakukan akan kembali kepada kita sendiri
Allah melihat persis apa yg kita lakukan tidak ada yg tersembunyi
Siapkah kita andaikata malaikat maut menjemput kita hari ini ?
Ingatlah pada syarakatul maut adalah saat yg sangat pahit
Kita sering melihat bagaimana hewan kurban yg tidak punya dosa,
Allah memperlihatkan kepada kita pahit nya saat ajal memisah dari tubuh kita mata terbeliak lidah menjulur,
badan menggelepar glepar sesungguhnya kitapun akan demikian
Walaupun tampak tenang sesungguhnya pahit kecuali Bagi orang orang yang merindukan Allah
Andaikata kita sudah mati tidak ada lagi yang bisa menolong , harta harta kita yang mati matian kita kumpulkan
tak bisa kita bawa karna bukan milik kita tapi milik Allah
Tinggal sehelai kain kafan yang dililitkan ditubuh kita
Bayangkanlah apabila tubuh ini sudah kaku,wajah ini sudah beku
Kain kafan sudah mulai dibungkus
Bersyukur kalau kita ada yang mengurus
Bayangkanlah bila tubuh kita sudah terbukur kaku bersyukur bila ada yang menyolatkan kita
Istri, suami, anak anak kita hanya bisa menangis disekitar kita
Kita akan diusung ke kamar kita yang baru, yaitu ke liang lahat
Wajah kita akan dibuka untuk menyentuh tanah dan papan akan ditutup disekitar kita
Pelan pelan orang yang kita cintai akan menaburkan tanah sehingga semakin gelap, semakin kini sendiri
Tanah semakin penuh, semakin jauh dari mereka
Mungkinkah nanti anak anak kita yang menaburkan tanah, sahabat sahabat kita
Inilah pertemuan terakhir dengan mereka
Tinggallah kita sendiri di liang lahat, mereka semua akan pulang
Belatung, cacing sudah mulai mengunyah tubuh kita
Tapi yang menjadi masalah ketika mulai datang malaikat kubur,
Mungkin pertanyaannya: "wahai mahluk malang berpuluh puluh tahun engkau hidup di dunia "
Betapa banyaknya engkau menghianati Allah yang selalu menjamumu
Betapa banyak nikmatnya dan kau balas dengan penghianatan
Mungkin saat itu dinding kubur mulai menghimpit tubuh
Sebetulnya sholat kita akan membela tetapi sholat kita terlalu lemah, karena tidak pernah khusu
Mungkin sedekah kita akan membela tapi sedekah kita terlalu lemah karena kita terlampau kikir
Mungkin saum kita akan menolong tapi saum kita hanya saum perut, mata tidak pernah saum, mulut tidak pernah saum, hanya bisa menyakiti orang lain
Mungkin haji kita akan menolong tapi haji kita haji mardun, yang tertolak karena niatnya tidak benar
Tinggallah kita menderita, paling hanya doa anak dan keluarga kita yang kita tunggu tunggu, tapi bagaimana ?
Mereka tidak bisa berdoa karna kita tidak pernah mengajarkan mengenal Allah dengan baik
Tahukah saudaraku, siksa kubur terhenti apabila anak kita berdoa atau orang yang Allah titipkan
Doa tersebut bagai cahaya yang masuk sehingga kubur kita menjadi terang benerang
Berbahagialah bagi orang orang yang cukup bekal, kubur akan menjadi salah satu kenikmatan
Sholatnya menjadi cahaya terang benerang ,
sedekahnya menjadi ganjaran,
wakafnya menjadi pahala yang tak pernah putus,
orang orang yang ditolong akan selalu mendoakan, ilmu yang diajarkan akan mengalir tiga ganjaran
Wahai saudaraku, kenapa kita selalu mengganggap kematian itu keliatannya adalah untuk orang lain, padahal kita pasti mati
Setiap perbuatan kita di dunia akan dihitung lengkap, apakah kebaikan, keburukan yang lebih banyak
Wahai Allah, Engkaulah yang maha tahu kapan ajal akan menjemput kami
Kain kafan mana yang akan dililitkan di tubuh ini,
Juga liang lahat mana yang kami akan huni
Wahai Allah ijinkanlah kami memiliki sisa umur yang benar, ampunilah andaikata selama ini kami menghianatimu
Jadikan harta yang engkau titipkan benar benar dapat menjadi cahaya dalam kubur kami kelak
Jadikanlah sholat sholat kami menjadi pendamping kami ya Allah
ORANG TUAKU ....
Kita tidak tahu akan berapa lama lagi kita bisa menatap wajah ibu bapak kita
Andaikata ibu bapak kita sudah terbungkus kafan
Tidak ada lagi wajah yang bisa ditatap
Tidak ada lagi tangan yang bisa kita cium
Tidak ada lagi oleh oleh yang bisa kita bawakan
Tidak ada lagi sapaan yang bisa kita tunggu
Tidak ada lagi doanya untuk kita
Andai ibu bapak kita sudah berada di liang lahat maka tidak pernah lagi kita melihat lagi mereka dirumah
Andai tanah sudah menimbun jasadnya
Jangan sia siakan ibu bapak kita
Sampai kapanlah kita akan melukai hatinya,
seburuk apapun keadaannya darah dagingnya melekat pada tubuh kita
Solehkanlah yang orang tuanya yang belum soleh
Muliakan yang orang tuanya terhina
Saudaraku kenanglah kebaikan orang tua kita
Dimana gerangan di akhirat keluarga kita berkumpul, adik, kakak, apakah kita kan kumpul di surga
berjumpa dengan Rosul Allah atau cerai berai di neraka
Ya Allah utuhkan keluarga kami di dunia ini mulia, utuhkanlah keluarga kami di surgaMu mulia
Ya Allah karuniakan kepada kami hati yang penuh cinta, cinta kepadamu ya Allah, dan golongkanlah hati ini menjadi hati yang selalu rindu ingin berjumpa dengan Mu
DOAKU ....
Ya Allah kami mohon berikanlah hari ini menjadi hari ampunan bagi segala dosa dosa kami,
Ampun ya Allah..., Ampunilah kami ya Allah ...
Ampuni sekelam apapun masa lalu kami,
Hapuskanlah segala kotornya aib aib kami
Ampuni apabila kami sering tidak ridho dengan takdir Mu ya Allah
Ampuni segala kezaliman kami, terhadap orang tua kami
Ya Allah, selamatkan orang tua kami, jadikan tetesan keringatnya,
Air matanya, darahnya jadi jalan
Kemuliaan bagi dunia dan akhirat
Sayangi ibu bapak kami ya Allah....
Golongkan kami menjadi anak yang tahu balas budi
Lapangkan kuburnya ya Allah 3x, ringankan hisabnya, Amin
Tidak satupun lirikan mata yang luput dari pengetahuan Allah
Tidak ada satu katapun yang terucap yang tidak didengar oleh pendengaran Allah yang maha mendengar
Saat ini kita dihargai orang lain, teman, orang tua sesungguhnya bukan kemuliaan yang kita miliki melainkan karena Allah yang masih menutupi aib kita
Wahai saudaraku sekalian, sesungguhnya kian lama kia dekat dengan kepulangan kita
Kain kafan akan ada saatnya akan dibungkuskan ke badan kita
Alangkah beruntungnya jikalau kematian datang kita benar benar sudah siap
Dosa sudah diampuni oleh Allah, badan kita terbasuh air wudhu
Alangkah indahnya jikalau malaikat maut menjemput dengan paras yang teramat indah
Kening kita usai berwujud, lisan kita sedang lirih menyebut nama Allah
Keringat kita sedang bersimbah berjuang dijalan Allah
Alangkah indahnya jikalau kematian datang orang tua ridho kepada kita,
orang orang yang kita sakiti sudah memaafkan tidak ada hutang piutang
Alangkah indahnya jikalau kematian datang air mata kita sedang menetes ingat dan rindu kepada Allah
Kita lepas ajal kita dengan kemuliaan dengan khusnul khotimah
Tapi alangkah banyaknya orang orang yang mati dengan keadaan sebaliknya
Mati dalam keadaan dosa
Mati di tempat zina
Mati dikutuk dan dilaknat orang tua
Mati dengan berselimut harta haram
Wahai saudaraku, hidup di dunia hanya sebentar, Allah yang menciptakan kita memilih kita menjadi manusia,
bukan menjadi hewan atau tumbuh tumbuhan
Diantara bermilliaran manusia, kita ditakdirkan menjadi orang islam
Betapa banyaknya manusia yang tidak mengenal islam
Diantara begitu banyak orang islam banyak yang tidak mengenal sujud dan tausiah, Allhamdullilah
Kening ini sering diberi kesempatan untuk bersujud, Allhamdullilah
Otak kita dibuat cerdas tidak menjadi orang yang hilang ingatan
Allah memberi mata kepada kita sehingga kita bisa melihat indahnya alam
Kita diberi telinga yang dapat mendengar dengan jelas mendengar suara adzan, mendengar suara bayi
yang menangis & dapat menerima ilmu, Allhamdullilah
Padahal mudah bagi Allah untuk mengambil telinga ini mudah bagi Allah untuk menghendaki dunia ini menjadi sepi seketika
Allah memberikan kita lidah yang bisa bersuara walaupum Allah tahu betapa banyak dusta yang kita ucapkan,
betapa banyalk fitnah yang kita sebar dari mulut kita
Allah maha tahu perasaan yang tercabik akibat lisan kita
Tapi Allah masih memberikan kesempatan untuk menyebut namanya
Dituntun untuk bisa istigfar padahal mudah bagi Allah untuk menjadikan
mulut ini tidak bersuara
Allah maha tahu bagaimana kita riya dengan tubuh ini,
memamerkan tubuh kita sehingga orang lain tergelincir
Atau kita sering kecewa mengutuk tubuh ini
Allah maha tahu betapa kening ini betapapun bersujud jarang khusu ingat kepada Allah
Allah maha tahu keadaan hati kita yang petantang petenteng, sombong, merasa hebat padahal yang
kita sombongkan adalah titipan Allah
Andaikan hari ini malaikat maut berada dihadapan kita,
bekal yang mana yang bisa kita bawa pulang ?
bukanlah kita pasti mati ?
Bukannya semua akan diperhitungkan, mau pulang kemana ?
Saudara saudaraku bukanlah kita ingin pulang kepada Allah ?
Kita sering meminta surga tapi amalan kita amalan neraka, kita sering meminta selamat tetapi perbuatan kita celaka
Kepada orang tua kita sering durhaka, berbulan bulan kita menghisap darahnya dalam kandungan
Berdiri sulit, berbaring sulit, Kita terlahir bersimbah darah, dua tahun kita hisap air susunya
Belasan tahun kita hisap keringat dan tenaganya
Berapa banyak kata - kata kita mengirisnya, berapa banyak sorot mata kita menghujam melukai perasaannya
berapa kali kita memalingkan wajah dengan ketus kepadanya
Berapa kali kita menghardik dan mendustakannya, padahal amalan yang dicintai Allah adalah doa kita kepada orang tua
Saudaraku, durhaka kepada orang tua didahulukan sisanya di dunia
Mungkin orang tua kita berlumur keringat dan dosa karena ingin melihat kita berbahagia ,
agar kita bisa makan, agar kita punya sepatu, agar kita dihargai teman teman
Mereka membanting tulang memeras keringat, kadang mengabaikan sujud dan sholat mereka
KEMATIANKU .....
Wahai saudaraku apabila malam ini malaikat maut menghampiri kita maka sholat kita hari ini adalah sholat terakhir kita
Wahai saudaraku, ingatlah satu desah nafas adalah satu langkah menuju kubur kita
Semakin hari sesungguhnya kita semakin dekat degan kematian kita
Kematian bukan hanya milik orang lain tapi juga milik kita
Ingatlah bahwa ajal dapat menjemput kita dimana saja mungkin dikala tidur,
dikala berjalan. Ingatlah bahwa ajal tidak bisa diduga
Wahai saudara saudaraku, kita pasti akan mati dan kita pasti akan mempertanggung jawabkan apapun yg kita lakukan
Tidak ada sedikit pun yg kita lakukan akan kembali kepada kita sendiri
Allah melihat persis apa yg kita lakukan tidak ada yg tersembunyi
Siapkah kita andaikata malaikat maut menjemput kita hari ini ?
Ingatlah pada syarakatul maut adalah saat yg sangat pahit
Kita sering melihat bagaimana hewan kurban yg tidak punya dosa,
Allah memperlihatkan kepada kita pahit nya saat ajal memisah dari tubuh kita mata terbeliak lidah menjulur,
badan menggelepar glepar sesungguhnya kitapun akan demikian
Walaupun tampak tenang sesungguhnya pahit kecuali Bagi orang orang yang merindukan Allah
Andaikata kita sudah mati tidak ada lagi yang bisa menolong , harta harta kita yang mati matian kita kumpulkan
tak bisa kita bawa karna bukan milik kita tapi milik Allah
Tinggal sehelai kain kafan yang dililitkan ditubuh kita
Bayangkanlah apabila tubuh ini sudah kaku,wajah ini sudah beku
Kain kafan sudah mulai dibungkus
Bersyukur kalau kita ada yang mengurus
Bayangkanlah bila tubuh kita sudah terbukur kaku bersyukur bila ada yang menyolatkan kita
Istri, suami, anak anak kita hanya bisa menangis disekitar kita
Kita akan diusung ke kamar kita yang baru, yaitu ke liang lahat
Wajah kita akan dibuka untuk menyentuh tanah dan papan akan ditutup disekitar kita
Pelan pelan orang yang kita cintai akan menaburkan tanah sehingga semakin gelap, semakin kini sendiri
Tanah semakin penuh, semakin jauh dari mereka
Mungkinkah nanti anak anak kita yang menaburkan tanah, sahabat sahabat kita
Inilah pertemuan terakhir dengan mereka
Tinggallah kita sendiri di liang lahat, mereka semua akan pulang
Belatung, cacing sudah mulai mengunyah tubuh kita
Tapi yang menjadi masalah ketika mulai datang malaikat kubur,
Mungkin pertanyaannya: "wahai mahluk malang berpuluh puluh tahun engkau hidup di dunia "
Betapa banyaknya engkau menghianati Allah yang selalu menjamumu
Betapa banyak nikmatnya dan kau balas dengan penghianatan
Mungkin saat itu dinding kubur mulai menghimpit tubuh
Sebetulnya sholat kita akan membela tetapi sholat kita terlalu lemah, karena tidak pernah khusu
Mungkin sedekah kita akan membela tapi sedekah kita terlalu lemah karena kita terlampau kikir
Mungkin saum kita akan menolong tapi saum kita hanya saum perut, mata tidak pernah saum, mulut tidak pernah saum, hanya bisa menyakiti orang lain
Mungkin haji kita akan menolong tapi haji kita haji mardun, yang tertolak karena niatnya tidak benar
Tinggallah kita menderita, paling hanya doa anak dan keluarga kita yang kita tunggu tunggu, tapi bagaimana ?
Mereka tidak bisa berdoa karna kita tidak pernah mengajarkan mengenal Allah dengan baik
Tahukah saudaraku, siksa kubur terhenti apabila anak kita berdoa atau orang yang Allah titipkan
Doa tersebut bagai cahaya yang masuk sehingga kubur kita menjadi terang benerang
Berbahagialah bagi orang orang yang cukup bekal, kubur akan menjadi salah satu kenikmatan
Sholatnya menjadi cahaya terang benerang ,
sedekahnya menjadi ganjaran,
wakafnya menjadi pahala yang tak pernah putus,
orang orang yang ditolong akan selalu mendoakan, ilmu yang diajarkan akan mengalir tiga ganjaran
Wahai saudaraku, kenapa kita selalu mengganggap kematian itu keliatannya adalah untuk orang lain, padahal kita pasti mati
Setiap perbuatan kita di dunia akan dihitung lengkap, apakah kebaikan, keburukan yang lebih banyak
Wahai Allah, Engkaulah yang maha tahu kapan ajal akan menjemput kami
Kain kafan mana yang akan dililitkan di tubuh ini,
Juga liang lahat mana yang kami akan huni
Wahai Allah ijinkanlah kami memiliki sisa umur yang benar, ampunilah andaikata selama ini kami menghianatimu
Jadikan harta yang engkau titipkan benar benar dapat menjadi cahaya dalam kubur kami kelak
Jadikanlah sholat sholat kami menjadi pendamping kami ya Allah
ORANG TUAKU ....
Kita tidak tahu akan berapa lama lagi kita bisa menatap wajah ibu bapak kita
Andaikata ibu bapak kita sudah terbungkus kafan
Tidak ada lagi wajah yang bisa ditatap
Tidak ada lagi tangan yang bisa kita cium
Tidak ada lagi oleh oleh yang bisa kita bawakan
Tidak ada lagi sapaan yang bisa kita tunggu
Tidak ada lagi doanya untuk kita
Andai ibu bapak kita sudah berada di liang lahat maka tidak pernah lagi kita melihat lagi mereka dirumah
Andai tanah sudah menimbun jasadnya
Jangan sia siakan ibu bapak kita
Sampai kapanlah kita akan melukai hatinya,
seburuk apapun keadaannya darah dagingnya melekat pada tubuh kita
Solehkanlah yang orang tuanya yang belum soleh
Muliakan yang orang tuanya terhina
Saudaraku kenanglah kebaikan orang tua kita
Dimana gerangan di akhirat keluarga kita berkumpul, adik, kakak, apakah kita kan kumpul di surga
berjumpa dengan Rosul Allah atau cerai berai di neraka
Ya Allah utuhkan keluarga kami di dunia ini mulia, utuhkanlah keluarga kami di surgaMu mulia
Ya Allah karuniakan kepada kami hati yang penuh cinta, cinta kepadamu ya Allah, dan golongkanlah hati ini menjadi hati yang selalu rindu ingin berjumpa dengan Mu
DOAKU ....
Ya Allah kami mohon berikanlah hari ini menjadi hari ampunan bagi segala dosa dosa kami,
Ampun ya Allah..., Ampunilah kami ya Allah ...
Ampuni sekelam apapun masa lalu kami,
Hapuskanlah segala kotornya aib aib kami
Ampuni apabila kami sering tidak ridho dengan takdir Mu ya Allah
Ampuni segala kezaliman kami, terhadap orang tua kami
Ya Allah, selamatkan orang tua kami, jadikan tetesan keringatnya,
Air matanya, darahnya jadi jalan
Kemuliaan bagi dunia dan akhirat
Sayangi ibu bapak kami ya Allah....
Golongkan kami menjadi anak yang tahu balas budi
Lapangkan kuburnya ya Allah 3x, ringankan hisabnya, Amin
Posting Komentar untuk "Muhasabah Diri untuk Bersyukur"
Terima kasih sudah membaca tulisan saya ini. Mohon setelah membaca, beri komentar di bawahnya.
Silahkan follow IG saya : @eviandriani55 dan Twitter saya : @eviandri55.
Salam santun, Evi.