Kesabaran Berujung Kenikmatan
*.:。✿*゚゚・✿.。.:*•.¸¸.•´¯`•.♥.•´¯`•.¸¸.•.✿.。.:* *.:。.✿•.¸¸.•´¯`•.♥.•´¯`•.¸¸.•.✿.。.:*
Assalamu'alakum Warohmatulloh Wabarokatuh. Sahabatku semua ada sebuah kisah teladan yang evi baca dimana Evi banyak mendapat ibroh yg terkandung di dalamnya. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Membacanya, ingin berderai air mata ini karena begitu nikmatnya kesabaran itu sehingga menambah kecintaan kita pada-Nya.
*.:。✿*゚゚・✿.。.:*•.¸¸.•´¯`•.♥.•´¯`•.¸¸.•.✿.。.:* *.:。.✿•.¸¸.•´¯`•.♥.•´¯`•.¸¸.•.✿.。.:*
Kisah Teladan : Kesabaran Berujung Kenikmatan
Seorang dokter spesialis luka dalam Riyadh yang bernama Dr. Khalid Al Jubir berkisah tentang dirinya dan sahabatnya. Beginilah kisahnya, selama kuliah dulu dia memiliki seorang teman mahasiswa akademi militer. Dalam semua hal dia memiliki banyak kelebihan disbanding teman-temannya yang lain. Selain baik hati, pemuda ini juga amat rajin shalat malam dan tidak pernah lalai menjalankan shalat lima waktu.
Pemuda ini lulus dengan nilai memuaskan. Tentu saja ia sangat ingin senang. Namun tak ada yang bisa menduga jalannya takdir. Suatu saat pemuda ini terserang penyakit influensa, dan sejak saat itu fisiknya mnejadi lemah hingga mudah terserang berbagai macam penyakit. Hingga karena komplikasi penyakit yang beragam, ia menjadi lumpuh. Tubuhnya tidak mampu lagi digerakkan sama sekali. Semua dokter yang menanganinya mengatakan kepada Dr.Khalid, kalau kemungkinan kesembuhan untuk pemuda itu sekitar 10% saja.
Pada saat Dr.Khalid membesuknya di rumah sakit, ia melihat pemuda itu tak berdaya diatas ranjangnya. Dr.Khalid datang untuk menghiburnya. Namun Subhanallah, apa yang ia dapatkan justru sebaliknya, wajah pemuda it cerah jauh dari mendung kedukaan. Pada wajah itu jelas sekali terpancar cahaya dan kilauan iman.
”Alhamdulillah, saya dalam keadaan sehat-sehat saja. Saya berdoa kepada Allah Subhanaahuwataa’ala semoga Anda lekas sembuh.” kata Dr.Khalid membuka pembicaraan. Di luar dugaan pemuda itu menjawab,”Terimakasih untuk doamu. Sesunggunya saudaraku mungikn saat ini Allah tengah menghukumku karena lalai dalam menghafal Al-Qur’an. Allah menguji saya, agar saya segera menuntaskan hafalan saya. Sungguh ini adalah nikmat yang tiada terkira.”
Dr.Khalid terpana mendengar jawaban menakjubkan itu. Bagaimna mungkin cobaan begitu berat yang tengah dialami pemuda itu dianggap sebagai suatu nikmat? Benar-benar ini adalah suatu pelajaran baru yang amat berharga bagi dirinya sehingga ia merasa tak berharga dihadapan pemuda itu.
Dr.Khalid teringat akan sabda Rasulullah Sallallahu A’laihi Wassallam : ” Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin. Seluruh perkaranya mengandung kebaikan. Hal ini hanya ada pada seorang mukmin. Ketika ia dikaruniai kesengangan ia bersyukur, maka hal iti baik baginya. Dan ketika ia ditimpa kesedihan, ia menghadapinya dengan sabar dan tabah, maka hal itu baik baginya.” (Riwayat Muslim)
Jujur saja Dr.Khalid teramat mengagumi ketabahan pemuda itu. Beberapa pekan kemudian ia membesuk sahabatnya itu, sepupu sang pemuda berkata,”Coba gerakkan kakimu, coba angkat kakimu ke atas.” Pemuda itu menjawab,”Sungguh saya amat malu kepada Allah untuk terburu-buru sembuh. Jika kesembuhan itu yang terbaik bagi Allah, aku bersyukur. Namun, apabila Allah tidak memberikan kesembuhan padaku hanya agar aku tidak melangkah ke tempat-tempat maksiat aku pun bersyukur. Allah Amha Tau yang terbaik untukku.
Allahu Akbar, betapa kalimat itu sangat menggetarkan. Setelah peristiwa itu Dr.khalid menempuh progrmmagisternya ke luar kota. Beberapa bulan setelah itu ia kembali dan yang pertama diingatnya adalah pemuda sahabatnya itu. Dalam benaknya ia berpikir,”Paling saat ini ia sedang terbaring lemah di atas kasurnya, jika ia kemana-mana pastilah ia digotong.”
Ternyata menurut teman-temannya pemuda itu sudah pindah ke ruang penyiapan untuk mendapatkan pengobatan alami. Pada saat Dr.Khalid menemuinya, ia tengah duduk di kursi roda. Dr.Khalid senang sekali melihatnya hingga berkali-kali ia mengucapkan syukur.
Pemuda itu dengan spontan menyampaikan kabar gembira yang tak terduga ”Alhamdulillah saya telah menyelesaikan bacaan Al-Qur’an.” katanya penuh semangat. ”Subhanallah” Dr.Khalid memekik kagum. Setiap kali membesuknya ia selalu mendapat hikmah yang semakin mempertebal keimanannya.
Tidak lama berselang, Dr.Khalid kembali pergi ke luar kota selama empat bulan. Dan selama itu pula ia tidak pernah bertemu dengan pemuda sahabatnya yang sangat tabah itu. Hingga saat ia kembali, ia menerima kenyataan yang amat sulit diterima oleh akal manusia. Namun, bagi Dzat yang Maha Tinggi, bukanlah hal yang mustahil terjadi. Jangankan hanya sakit, tulang-belulang yang telah hancur pun bisa dihidupkan kembali menjadi manusia yang utuh.
Pada waktu Dr.Khalid sedang shalat di mushalla rumah sakit itu. Tiba-tiba ia mendengar sapaan seseorang, ”Abu Muhammad!” Reflek dia menoleh dan pandangan di hapannya membuatnya terpana. Ia tak mapu mengucap sepatah kata pun. Benar, Wallahi (Demi Allah-red) yang berdiri di hadapannya adalah pemuda sahabatnya yang dulu lumpuh total. Namun di hadapannya kini ia dapat berjalankembali dengan normal dan segar bugar. Allahu Akbar, sesungguhnya keimanan lah yang dapat memunculkan keajaiban.
Spontanitas, Dr. Khalid menangis. Pertama dia menangis karena terharu dan senang akan karunia Allah berupa kesembuhan untuk sahabatnya itu. Kedua ia menangis untuk dirinya sendiri yang selama ini lalai untuk mensyukuri nikmat-nikmatNya.
Ternyata, karunia untuk sahabatnya tidak hanya sebatas itu. Ia diterima sebagai delegasi Universitas Malik Su’ud Riyadh, kerajaan Saudi Arabia untuk melanjutkan studi magisternya. ”Dr. Khalid apa yang saya terima ini justru akan menjadi malapetaka bagi saya jika saya tidak mensyukurinya.” Paparnya kepada Dr.Khalid
Setelah tujuh tahun, pemuda itu mengunjungi Dr. Khalid kembali dalam rangka mengantar kakeknya yang terkena penyakit hati. Dan Subhanallah, ia telah menjadi seorang mayor!
Dr.Khalid kembali meneteskan airmatanya. Ia berdoa kepada Allah agar pemuda itu selalu dalam kebaikan dan selalu istiqomah di dalam iman dan islam. Sungguh Allah Maha Mendengar dan Mengabulkan permohonan setiap hambaNya.
(Ummu Faros, dari penjagaan Allah kepada hamba-hambaNya yang shalih; Khalid Abu Shalih )
Diambil dari : Majalah Elfata, Volume 07 2007, Kasih sayang di Bulan Suro.
*.:。✿*゚゚・✿.。.:*•.¸¸.•´¯`•.♥.•´¯`•.¸¸.•.✿.。.:* *.:。.✿•.¸¸.•´¯`•.♥.•´¯`•.¸¸.•.✿.。.:*
Jadi ingat diri sendiri. Terima kasih ya Allah atas nikmat dan karunia yang Engkau berikan padaku sehingga aku merasa ingin selalu dekat dengan-Mu.
Walaupun betapa sakitnya dan takutnya Evi akan sakit ini tapi semua terasa ringan karena Allah SWT. (Evi berdo'a semoga tidak lagi menemukan perdarahan-perdarahan dan selalu di lindungi oleh Rabb yang sangat ku cintai). Keyakinanku pada-Mu semakin bertambah bahwa semua takdir-Mu adalah baik. Bahagia dan Tenang nya hati ku ini saat menerima nikmatMu ini. Engkau membuat ku selalu ingatkan akan dosa-dosa, untuk melakukan amalan shalih, dzikrullah dan taubat pada-Mu. Aku sadar ya Allah, dahulu aku terlalu lalai. Terlalu terlena dengan kehidupan dunia dan begitu juga orang tua ku. Pintu taubatMu selalu ada buat orang-orang yang ingin bertaubat dan bersabar pada-Mu. Mungkin ini lah wujud sayangMu padaku. Syukur Alhamdulillah, hidayahMu selalu ada untuk ku dan keluarga ku. Sehingga kasih sayang orang tua ku juga semakin bertambah kepada anak-anaknya. Sahabat-sahabatku semua, jikalau kita menerima musibah apapun janganlah terlalu bersedih, tapi bersabarlah, yakinlah bahwa kebahagiaan itu akan datang. Jadilah kita menjadi orang beriman yang sejati yang selalu berkhusnudzon (berbaiksangka) pada Allah SWT. Allah berkuasa terhadap perkara-Nya tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.
Allah berfirman :
"Maka bersabarlah kamu sebagaimana orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-rasul." (QS. Al-Ahqaf : 35)
"Dan sesengguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ikhwalmu" (QS. Muhammad : 31)
"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (QS, Al-Anfal : 46)
Bersabarlah...
Dan kesabaran Anda tidak lain hanya untuk Allah SWT.
Bersabarlah dengan penuh keyakinan akan mendatangkan kelapangan, nasib yang baik, dan hanya mengharapkan pahala dan terhapusnya dosa
Bersabarlah...
Meski kayu telah habis terbakar
Sehingga jalan gelap di mata Anda.
Sebab kemenangan itu hanya bisa diraih dengan kesabaran
Kesulitan akan mendatangkan kemudahan
Allah berfirman :
"Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu temasuk hal-hal yang di utamakan" (QS. Asy-Syura : 43)
"Jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. An-Nahl:18)
Semoga kita menjadi seorang mukmin yang terus memperbaiki diri menjadi lebih baik dari demi mendapatkan kecintaan-Nya.
Wassalamu'alaikum Warohmatulloh Wabarokatuh
~Evi A.~
Depok, 18 November 2009
Assalamu'alakum Warohmatulloh Wabarokatuh. Sahabatku semua ada sebuah kisah teladan yang evi baca dimana Evi banyak mendapat ibroh yg terkandung di dalamnya. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Membacanya, ingin berderai air mata ini karena begitu nikmatnya kesabaran itu sehingga menambah kecintaan kita pada-Nya.
*.:。✿*゚゚・✿.。.:*•.¸¸.•´¯`•.♥.•´¯`•.¸¸.•.✿.。.:* *.:。.✿•.¸¸.•´¯`•.♥.•´¯`•.¸¸.•.✿.。.:*
Kisah Teladan : Kesabaran Berujung Kenikmatan
Seorang dokter spesialis luka dalam Riyadh yang bernama Dr. Khalid Al Jubir berkisah tentang dirinya dan sahabatnya. Beginilah kisahnya, selama kuliah dulu dia memiliki seorang teman mahasiswa akademi militer. Dalam semua hal dia memiliki banyak kelebihan disbanding teman-temannya yang lain. Selain baik hati, pemuda ini juga amat rajin shalat malam dan tidak pernah lalai menjalankan shalat lima waktu.
Pemuda ini lulus dengan nilai memuaskan. Tentu saja ia sangat ingin senang. Namun tak ada yang bisa menduga jalannya takdir. Suatu saat pemuda ini terserang penyakit influensa, dan sejak saat itu fisiknya mnejadi lemah hingga mudah terserang berbagai macam penyakit. Hingga karena komplikasi penyakit yang beragam, ia menjadi lumpuh. Tubuhnya tidak mampu lagi digerakkan sama sekali. Semua dokter yang menanganinya mengatakan kepada Dr.Khalid, kalau kemungkinan kesembuhan untuk pemuda itu sekitar 10% saja.
Pada saat Dr.Khalid membesuknya di rumah sakit, ia melihat pemuda itu tak berdaya diatas ranjangnya. Dr.Khalid datang untuk menghiburnya. Namun Subhanallah, apa yang ia dapatkan justru sebaliknya, wajah pemuda it cerah jauh dari mendung kedukaan. Pada wajah itu jelas sekali terpancar cahaya dan kilauan iman.
”Alhamdulillah, saya dalam keadaan sehat-sehat saja. Saya berdoa kepada Allah Subhanaahuwataa’ala semoga Anda lekas sembuh.” kata Dr.Khalid membuka pembicaraan. Di luar dugaan pemuda itu menjawab,”Terimakasih untuk doamu. Sesunggunya saudaraku mungikn saat ini Allah tengah menghukumku karena lalai dalam menghafal Al-Qur’an. Allah menguji saya, agar saya segera menuntaskan hafalan saya. Sungguh ini adalah nikmat yang tiada terkira.”
Dr.Khalid terpana mendengar jawaban menakjubkan itu. Bagaimna mungkin cobaan begitu berat yang tengah dialami pemuda itu dianggap sebagai suatu nikmat? Benar-benar ini adalah suatu pelajaran baru yang amat berharga bagi dirinya sehingga ia merasa tak berharga dihadapan pemuda itu.
Dr.Khalid teringat akan sabda Rasulullah Sallallahu A’laihi Wassallam : ” Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin. Seluruh perkaranya mengandung kebaikan. Hal ini hanya ada pada seorang mukmin. Ketika ia dikaruniai kesengangan ia bersyukur, maka hal iti baik baginya. Dan ketika ia ditimpa kesedihan, ia menghadapinya dengan sabar dan tabah, maka hal itu baik baginya.” (Riwayat Muslim)
Jujur saja Dr.Khalid teramat mengagumi ketabahan pemuda itu. Beberapa pekan kemudian ia membesuk sahabatnya itu, sepupu sang pemuda berkata,”Coba gerakkan kakimu, coba angkat kakimu ke atas.” Pemuda itu menjawab,”Sungguh saya amat malu kepada Allah untuk terburu-buru sembuh. Jika kesembuhan itu yang terbaik bagi Allah, aku bersyukur. Namun, apabila Allah tidak memberikan kesembuhan padaku hanya agar aku tidak melangkah ke tempat-tempat maksiat aku pun bersyukur. Allah Amha Tau yang terbaik untukku.
Allahu Akbar, betapa kalimat itu sangat menggetarkan. Setelah peristiwa itu Dr.khalid menempuh progrmmagisternya ke luar kota. Beberapa bulan setelah itu ia kembali dan yang pertama diingatnya adalah pemuda sahabatnya itu. Dalam benaknya ia berpikir,”Paling saat ini ia sedang terbaring lemah di atas kasurnya, jika ia kemana-mana pastilah ia digotong.”
Ternyata menurut teman-temannya pemuda itu sudah pindah ke ruang penyiapan untuk mendapatkan pengobatan alami. Pada saat Dr.Khalid menemuinya, ia tengah duduk di kursi roda. Dr.Khalid senang sekali melihatnya hingga berkali-kali ia mengucapkan syukur.
Pemuda itu dengan spontan menyampaikan kabar gembira yang tak terduga ”Alhamdulillah saya telah menyelesaikan bacaan Al-Qur’an.” katanya penuh semangat. ”Subhanallah” Dr.Khalid memekik kagum. Setiap kali membesuknya ia selalu mendapat hikmah yang semakin mempertebal keimanannya.
Tidak lama berselang, Dr.Khalid kembali pergi ke luar kota selama empat bulan. Dan selama itu pula ia tidak pernah bertemu dengan pemuda sahabatnya yang sangat tabah itu. Hingga saat ia kembali, ia menerima kenyataan yang amat sulit diterima oleh akal manusia. Namun, bagi Dzat yang Maha Tinggi, bukanlah hal yang mustahil terjadi. Jangankan hanya sakit, tulang-belulang yang telah hancur pun bisa dihidupkan kembali menjadi manusia yang utuh.
Pada waktu Dr.Khalid sedang shalat di mushalla rumah sakit itu. Tiba-tiba ia mendengar sapaan seseorang, ”Abu Muhammad!” Reflek dia menoleh dan pandangan di hapannya membuatnya terpana. Ia tak mapu mengucap sepatah kata pun. Benar, Wallahi (Demi Allah-red) yang berdiri di hadapannya adalah pemuda sahabatnya yang dulu lumpuh total. Namun di hadapannya kini ia dapat berjalankembali dengan normal dan segar bugar. Allahu Akbar, sesungguhnya keimanan lah yang dapat memunculkan keajaiban.
Spontanitas, Dr. Khalid menangis. Pertama dia menangis karena terharu dan senang akan karunia Allah berupa kesembuhan untuk sahabatnya itu. Kedua ia menangis untuk dirinya sendiri yang selama ini lalai untuk mensyukuri nikmat-nikmatNya.
Ternyata, karunia untuk sahabatnya tidak hanya sebatas itu. Ia diterima sebagai delegasi Universitas Malik Su’ud Riyadh, kerajaan Saudi Arabia untuk melanjutkan studi magisternya. ”Dr. Khalid apa yang saya terima ini justru akan menjadi malapetaka bagi saya jika saya tidak mensyukurinya.” Paparnya kepada Dr.Khalid
Setelah tujuh tahun, pemuda itu mengunjungi Dr. Khalid kembali dalam rangka mengantar kakeknya yang terkena penyakit hati. Dan Subhanallah, ia telah menjadi seorang mayor!
Dr.Khalid kembali meneteskan airmatanya. Ia berdoa kepada Allah agar pemuda itu selalu dalam kebaikan dan selalu istiqomah di dalam iman dan islam. Sungguh Allah Maha Mendengar dan Mengabulkan permohonan setiap hambaNya.
(Ummu Faros, dari penjagaan Allah kepada hamba-hambaNya yang shalih; Khalid Abu Shalih )
Diambil dari : Majalah Elfata, Volume 07 2007, Kasih sayang di Bulan Suro.
*.:。✿*゚゚・✿.。.:*•.¸¸.•´¯`•.♥.•´¯`•.¸¸.•.✿.。.:* *.:。.✿•.¸¸.•´¯`•.♥.•´¯`•.¸¸.•.✿.。.:*
Jadi ingat diri sendiri. Terima kasih ya Allah atas nikmat dan karunia yang Engkau berikan padaku sehingga aku merasa ingin selalu dekat dengan-Mu.
Walaupun betapa sakitnya dan takutnya Evi akan sakit ini tapi semua terasa ringan karena Allah SWT. (Evi berdo'a semoga tidak lagi menemukan perdarahan-perdarahan dan selalu di lindungi oleh Rabb yang sangat ku cintai). Keyakinanku pada-Mu semakin bertambah bahwa semua takdir-Mu adalah baik. Bahagia dan Tenang nya hati ku ini saat menerima nikmatMu ini. Engkau membuat ku selalu ingatkan akan dosa-dosa, untuk melakukan amalan shalih, dzikrullah dan taubat pada-Mu. Aku sadar ya Allah, dahulu aku terlalu lalai. Terlalu terlena dengan kehidupan dunia dan begitu juga orang tua ku. Pintu taubatMu selalu ada buat orang-orang yang ingin bertaubat dan bersabar pada-Mu. Mungkin ini lah wujud sayangMu padaku. Syukur Alhamdulillah, hidayahMu selalu ada untuk ku dan keluarga ku. Sehingga kasih sayang orang tua ku juga semakin bertambah kepada anak-anaknya. Sahabat-sahabatku semua, jikalau kita menerima musibah apapun janganlah terlalu bersedih, tapi bersabarlah, yakinlah bahwa kebahagiaan itu akan datang. Jadilah kita menjadi orang beriman yang sejati yang selalu berkhusnudzon (berbaiksangka) pada Allah SWT. Allah berkuasa terhadap perkara-Nya tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.
Allah berfirman :
"Maka bersabarlah kamu sebagaimana orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-rasul." (QS. Al-Ahqaf : 35)
"Dan sesengguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ikhwalmu" (QS. Muhammad : 31)
"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (QS, Al-Anfal : 46)
Bersabarlah...
Dan kesabaran Anda tidak lain hanya untuk Allah SWT.
Bersabarlah dengan penuh keyakinan akan mendatangkan kelapangan, nasib yang baik, dan hanya mengharapkan pahala dan terhapusnya dosa
Bersabarlah...
Meski kayu telah habis terbakar
Sehingga jalan gelap di mata Anda.
Sebab kemenangan itu hanya bisa diraih dengan kesabaran
Kesulitan akan mendatangkan kemudahan
Allah berfirman :
"Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu temasuk hal-hal yang di utamakan" (QS. Asy-Syura : 43)
"Jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. An-Nahl:18)
Semoga kita menjadi seorang mukmin yang terus memperbaiki diri menjadi lebih baik dari demi mendapatkan kecintaan-Nya.
Wassalamu'alaikum Warohmatulloh Wabarokatuh
~Evi A.~
Depok, 18 November 2009