Teori Oksigen dan Perbedaan Sidik Jari dalam Al-Qur’an
Tidak pernah dalam sejarah buku atau kitab suci yang membuat manusia penasara dan menaruh yang lebih selain kitab suci Al-Qur'an. Ketika Islam dicaci di negeri-negeri Barat. Bukanya kitab suci ini dibakar, dibuang atau dienyahkan, akan tetapi dengan Kemaha Besaran Allah al-Qur'an justru banyak dkaji -yang mendorong mereka mengucapkan kalimah Syahadat.
Apapun macam hinaan atau usaha-usaha dekonstruksi terhadap Wahyu Allah ini, tetap al-Qur'an menunjukkan pesona indahnya. Salah satu pesona yang menarik simpati sarjana-sarjana sains baik Islam maupun barat adalah mu'jizat saintifiknya. Berikut ini secuil data tentang kemu'jizatan al-Qur'an yang dikutip dari Kitab "Al-Tibyan fii Ulum al-Qur'an" karya mufassir kontemporer kenamaan Syekh M. Ali al-Shabuni. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita.
Berkurangnya Oksigen di Ruang Angkasa
Sejak manusia berhasil mencapai ruang angkasa dengan pesawat terbang, maka pengamatan dan penelitian para ilmuan telah sampai pada kesimpulan bahwa di ruang angkasa oksigen itu berkurang. Ketika orang naik pesawat terbang dan meluncur ke ruang angkasa maka akan menemukan fakta tersebut, yakni dada terasa sesak dan kesulitan nafas.
Oleh karena itu, para penerbang biasanya memakai oksigen buatan ketika mereka terbang dalam ketinggian tiga puluh lima ribu kaki lebih.Penemuan ilmiah ini sebenarnya telah disinggung oleh al-Qur’an sejak sebelum manusia mampu melakukan penerbangan atau bahkan sejak empat belas abad lampau. Teori tersebut terdapat dalam QS.Al-An’am:125 “Barangsiapa dikehendaki Allah menunjukinya niscaya Dia melapangkan dadanya untuk memeluk Islam. Barangsiap dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Dia menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit”.
Para mufassir telah menjelaskan ayat tersebut sesuai dengan tingkat pemahaman dan kurun waktu mereka. Mereka mengatakan, “seolah ia sedang mendaki ke langit” yaitu bagaikan orang yang hendak ke langit, padahal di luar kemampuannya. Atau seperti orang yang hendak mengusahakan sesuatu yang mustahil. Namun kini telah dating zaman di mana mu’jizat al-Qur’an semakin Nampak jelas. Tidak diragukan lagi bahwa apa yang telah dinash oleh ayat suci, kini telah tersingkap kebenarannya oleh sains modern. Fakta ini sekaligus menguatkan akan kebenaran ajaran Nabi Muhammad SAW.
Perbedaan Sidik Jari Manusia
Beberapa abad silam, yaitu pada tahun 1884 di Inggris telah digunakan cara untuk mengenal seseorang dengan mengecek sidik jari. Cara tersebut lantas menyebar di beberapa Negara eropa. Sidik jari digunakan untuk mengetahui indentitas seseorang karena disebabkan kulit jari-jari itu mempunyai garis-garis lembut yang berbeda bentuknya antar individu. Garis-garis itu tidak akan berubah.
Garis-garis jari ini tiap orang berbeda. Tidak ada yang hampir sama atau serupa. Sungguh ini juga suatu kebesaran Tuhan. Karen itulah kita bisa memahami bahwa mengapa Allah SWT memilih jari-jari manusia untuk dalil kebangkitannya di hari kiamat nanti. Allah SWT berfirman:
“Adakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan tulang-tulangnya? Ya, Kami kuasa mengembalikan semua jarinya (meskipun kecil-kecil)” (QS. Al-Qiyamah: 3-4). Ayat ini mengindikasikan bahwa jari-jari manusia dijadikan Allah untuk mengindentifikasi tubuh manusia yang telah hancur di tanah kubur.
Fakta-fakta ilmiah masih banyak terdapat dalam al-Qur’an. Ayat al-Qur’an hanya menyebut konsep-konsep umum, seminal dan mentah. Maka tugas kita adalah menggali dan mengeksplorasi konsep-konsep tersebut sehingga tampak kebesaran dan keagungan al-Qur’an.
Subhanallah….
Allah Maha Besar
Sesungguhnya ajaran Nabi Muhammad SAW dan kitab sucinya
Adalah paling bisa member petunjuk dan paling kuat argumentasinya
Kitab-kitab sebelumnya tidak pantas disandingkan di sisinya saat ini
Fajar sinarnya yang sejuk telah menyapa, maka lentera-lentera lama selayaknya dimatikan.
(Dikutip dari kitab Al-Tibyan fii Ulum al-Qur’an karya Syeikh M. Ali al-Shabuni)
By: Zahir Nawwab –Kampung Perdamaian-- 11 Robi’ul Awwal 1431 H
dari : sahabatku kholili Hasib
Apapun macam hinaan atau usaha-usaha dekonstruksi terhadap Wahyu Allah ini, tetap al-Qur'an menunjukkan pesona indahnya. Salah satu pesona yang menarik simpati sarjana-sarjana sains baik Islam maupun barat adalah mu'jizat saintifiknya. Berikut ini secuil data tentang kemu'jizatan al-Qur'an yang dikutip dari Kitab "Al-Tibyan fii Ulum al-Qur'an" karya mufassir kontemporer kenamaan Syekh M. Ali al-Shabuni. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita.
Berkurangnya Oksigen di Ruang Angkasa
Sejak manusia berhasil mencapai ruang angkasa dengan pesawat terbang, maka pengamatan dan penelitian para ilmuan telah sampai pada kesimpulan bahwa di ruang angkasa oksigen itu berkurang. Ketika orang naik pesawat terbang dan meluncur ke ruang angkasa maka akan menemukan fakta tersebut, yakni dada terasa sesak dan kesulitan nafas.
Oleh karena itu, para penerbang biasanya memakai oksigen buatan ketika mereka terbang dalam ketinggian tiga puluh lima ribu kaki lebih.Penemuan ilmiah ini sebenarnya telah disinggung oleh al-Qur’an sejak sebelum manusia mampu melakukan penerbangan atau bahkan sejak empat belas abad lampau. Teori tersebut terdapat dalam QS.Al-An’am:125 “Barangsiapa dikehendaki Allah menunjukinya niscaya Dia melapangkan dadanya untuk memeluk Islam. Barangsiap dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Dia menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit”.
Para mufassir telah menjelaskan ayat tersebut sesuai dengan tingkat pemahaman dan kurun waktu mereka. Mereka mengatakan, “seolah ia sedang mendaki ke langit” yaitu bagaikan orang yang hendak ke langit, padahal di luar kemampuannya. Atau seperti orang yang hendak mengusahakan sesuatu yang mustahil. Namun kini telah dating zaman di mana mu’jizat al-Qur’an semakin Nampak jelas. Tidak diragukan lagi bahwa apa yang telah dinash oleh ayat suci, kini telah tersingkap kebenarannya oleh sains modern. Fakta ini sekaligus menguatkan akan kebenaran ajaran Nabi Muhammad SAW.
Perbedaan Sidik Jari Manusia
Beberapa abad silam, yaitu pada tahun 1884 di Inggris telah digunakan cara untuk mengenal seseorang dengan mengecek sidik jari. Cara tersebut lantas menyebar di beberapa Negara eropa. Sidik jari digunakan untuk mengetahui indentitas seseorang karena disebabkan kulit jari-jari itu mempunyai garis-garis lembut yang berbeda bentuknya antar individu. Garis-garis itu tidak akan berubah.
Garis-garis jari ini tiap orang berbeda. Tidak ada yang hampir sama atau serupa. Sungguh ini juga suatu kebesaran Tuhan. Karen itulah kita bisa memahami bahwa mengapa Allah SWT memilih jari-jari manusia untuk dalil kebangkitannya di hari kiamat nanti. Allah SWT berfirman:
“Adakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan tulang-tulangnya? Ya, Kami kuasa mengembalikan semua jarinya (meskipun kecil-kecil)” (QS. Al-Qiyamah: 3-4). Ayat ini mengindikasikan bahwa jari-jari manusia dijadikan Allah untuk mengindentifikasi tubuh manusia yang telah hancur di tanah kubur.
Fakta-fakta ilmiah masih banyak terdapat dalam al-Qur’an. Ayat al-Qur’an hanya menyebut konsep-konsep umum, seminal dan mentah. Maka tugas kita adalah menggali dan mengeksplorasi konsep-konsep tersebut sehingga tampak kebesaran dan keagungan al-Qur’an.
Subhanallah….
Allah Maha Besar
Sesungguhnya ajaran Nabi Muhammad SAW dan kitab sucinya
Adalah paling bisa member petunjuk dan paling kuat argumentasinya
Kitab-kitab sebelumnya tidak pantas disandingkan di sisinya saat ini
Fajar sinarnya yang sejuk telah menyapa, maka lentera-lentera lama selayaknya dimatikan.
(Dikutip dari kitab Al-Tibyan fii Ulum al-Qur’an karya Syeikh M. Ali al-Shabuni)
By: Zahir Nawwab –Kampung Perdamaian-- 11 Robi’ul Awwal 1431 H
dari : sahabatku kholili Hasib