Saatnya Kita Berubah Teman
Saatnya Kita Berubah Teman
Usia yang semakin tua, bencana selalu melanda, ujian demi ujian sering menghampiri dari setiap manusia, maksiat merajalela, kebohongan menggerogoti lidah dan hati, kemiskinan semakin memuncak, persatuan pun sudah pecah─berbagai kelompok masyarakat Muslim saling menghujat dan menjatuhkan─, fitnah bertebaran di muka bumi, kemalasan selalu menghampiri, kesedihan selalu menghantui sehingga timbul berbagai macam penyakit baik fisik maupun hati, stress, rasa putus asa, pesimis, tidak percaya diri, kematian menjadi ditakuti (padahal Allah-lah yang pantas untuk kita takuti), hingga manusia itu sendiri kehilangan jati dirinya.
Peradaban yang semakin tinggi dengan dunia ilmu dan teknologi akan menjadi kerusakan bila tidak dilandasi dengan keadaban berakhlak karimah (akhlak mulia dan terpuji), iman pun akan semakin menurun sehingga nilai-nilai kebenaran dalam Islam semakin pudar dan manusia semakin mencintai dunia dan takut mati (Hubbu dunya wa karahiyyatul maut) sehingga melupakan akhirat tempat kita yang kekal untuk kita tuju. Kekaburan makna adab atau kehancuran adab tersebut juga akan mengakibatkan kezaliman (zulm), kebodohan (jahl), dan kegilaan (junun). Artinya karena kurang adab maka seseorang akan meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya (zalim), melakukan cara yang salah untuk mencapai hasil tujuan tertentu (jahl) dan berjuang berdasarkan kepada tujuan dan maksud yang salah (junun). [10]
Sahabatku yang dicintai Allah, kita ini sebenarnya adalah umat terbaik, khairu ummah; kita ini adalah pemimpin yang menjadi wakil Allah di muka bumi, khalifatullah fil ‘Ardh. Hal ini juga sesuai dengan agama kita Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin, pemberi rahmat bagi semesta alam. Sudah saatnya kita berubah teman. Sudah saatnya kita hijrah ke arah yang lebih baik dan berkualitas. Jangan sampai kita melewati sedikitpun waktu-waktu kita di masa muda tanpa melakukan suatu hal yang positif karena waktu itu tak akan kembali dan jangan sampai di masa kita tua─tidak bisa berjalan, tidak bisa makan sendiri, penglihatan dan ingatan semakin menurun, energi tubuh kita semakin berkurang hingga kita melebur bersama tanah─, barulah kita mau berubah dan bertaubat. Rugi sahabatku. Karena penyesalan di akhir itu tiada gunanya.
“Tapi kalau usia kami sudah tua atau orangtua kami yang manula, bagaimana Vi?”
Jangan jadikan itu sebuah alasan sahabatku. Evi pernah membaca sebuah kisah di mana para manula itu berkumpul untuk mendapatkan bimbingan. Merenung, merasakan, mengkaji Islam, dan melaksanakannya untuk mengejar ketinggalan. Mereka berusaha untuk menjemput husnul khatimah. Mereka mengejar kertinggalan di Pesantren Manula. Subhanallah. Bagaimana dengan kita sahabatku? Lebih baik sekarang kita mulai berubah, jangan menunda lagi karena waktu kita semakin hari itu semakin berkurang sembari dengan peningkatan usia. Bukankah kita ingin sama-sama berlomba-lomba dalam kebaikan? Bukankah kita ingin mewujudkan peradaban Islami yang menjadi rahmat bagi semuanya.
Beberapa hal dibawah ini dapat dijadikan motivasi bagi kita untuk menjadikan diri menjadi lebih baik dan membangkitkan kembali Peradaban Islam adalah :
1)Pembenahan ilmu pengetahuan
Karena ilmu pengetahuan berkaitan erat dengan pandangan hidup, maka perlu diperhatikan oleh lembaga pendidikan Islam adalah penanaman elemen-elemen pandangan hidup Islam ke dalam kurikulum pendidikan dan menjadikan universitas menjadi Islami dengan cara reflesi dari insan kamil dimana kita harus merefleksikan figur Nabi Muhammad dalam hal ilmu pengetahuan dan amal sholeh sehingga terbentuk laki-laki dan wanita yang beradab dan berkualitas sesuai dengan kemampuan dan potensi masing-masing.
Hal itu juga ditekankan oleh asy Sya’bi dalam ucapannya : “Ilmu ini hanya dapat diraih oleh orang yang memiliki dua sifat, yaitu al’aql (cerdas) dan an nusuk (taat beribadah)” [9]
2)Hidupkan Hati
Hati sangatlah penting dalam membangun peradaban Rabbani menjadi lebih baik. Hati yang selalu hidup dengan cahaya Ilahi adalah hati yang bersih, hati yang suci sehingga kita dapat mengendalikan hawa nafsu dan melepaskan keegoisan kita.
Hati yang bersih akan mendatangkan:
-pikiran yang bersih,
-do’anya mustajab,
-tumbuh kembang rahmat Allah,
-hati menjadi ikhlas, sabar dan syukur.
-menjadikan kita lebih berhati-hati (wara’),
-bicara penuh hikmah,
-zuhud
(mencari dunia untuk kepentingan akhirat. Sehingga, orang zuhud itu bukan orang yang tidak mau tahu menahu dengan urusan dunia, tapi orang yang menjadikan dunia ini semata-mata untuk mencari Ridha-Nya.)
-paham akan makna hidup dan jati diri kita
(menjadikan ridho Allah sebagai tujuan hidup; ibadah sebagai tugas hidup; diri dan harta sebagai alat hidup; khalifah sebagai fungsi hidup; wahyu Allah di dalam kitab suci sebagai pimpinan hidup; Nabi muhammad saw sebagai teladan hidup; orang mu’min sebagai kawan dalam hidup dan syaitan sebagai lawan hidup)
-sikap taubat untuk selalu kembali kepada fitrahnya yang sejati yaitu fitrah tauhid (fitrah tauhid yang memiliki kecenderungan pada keikhlasan, kesucian, kebenaran/kejujuran, kebaikan, kearifan, dan keadilan)
Kiat-kiat mencapai kesucian yaitu :
-mu’ahadah
yakni berjanji bersungguh-sungguh untuk taat. (mengingat perjanjian dengan Allah)
-muraqabah
yakni selalu merasa ditonton (ditatap) oleh Allah, bukan diintip sehingga selalu ingat akan Tuhan-nya
“Tiada yang tersembunyi daripada-Nya seberat zarahpun (partikel terkecil) yang ada dilangit dan yang ada di bumi. Dan tiada pula yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)” (QS. Saba’[34]:3)
-musahabah
berteman dengan orang-orang baik, dengan orang saleh. Sehingga jika kita salah ada yang mengingatkan, hidup damai dan semakin bertakwa pada Allah.
-mu’aqabah
ialah kita menghukum diri sendiri (pemberian sanksi terhadap diri sendiri).
-muhasabah
yaitu sikap untuk mengontrol diri, menghitung (menghisab) diri sendiri, intropeksi diri. Sehingga tidak tertarik mencari kekurangan, apalagi aib orang lain.
-mujahadah
berhubungan dengan kemauan yang kuat (bersungguh hati melaksanakan ibadah dan teguh dalam beramal shaleh dengan apa yang diperintahkan oleh Allah). Jika niatnya seseorang sudah sungguh-sungguh maka seseorang itu akan terbimbing. [2]
3)Mencintai Al-Qur’an
yaitu dengan membacanya, mendengarkannya, mentadaburinya dan mengamalkannya
Adapun pengaruh Luar biasa mendengarkan Al-Qur’an antara lain:
- Peningkatan kekebalan tubuh
- Peningkatan kapasitas untuk berinovasi
- Peningkatan kemampuan untuk fokus
- Perubahan signifikan dalam perilaku
- Kondisi jiwa yang lebih stabil
- Mampu mengontrol emosi, marah dan tidak ceroboh
- Mampu membuat keputusan yang baik
- menghilangkan rasa khawatir, ragu-ragu atau cemas
- Kepribadian yang kuat
- Menyembuhkan penyakit yang umum diderita, seperti alergi,dingin,pilek dan sakit kepala.
- Meningkatkan kemampuan berbicara dan kecepatan bicara
- Mencegah penyakit ganas seperti kanker
- Merubah kebiasaan buruk
- Menghentikan kebiasaan buruk [8]
4)Sistem dan Tahapan Dakwah
a) Sistem dan metode tersebut adalah memberi perhatian lebih besar kepada aspek pertama syari’ah Islam, yaitu aspek ‘nilai’ daripada aspek kedua yaitu ‘hudud’ (hukum positif), dan mengaktualisasikan nilai tersebut dalam kehidupan nyata orang-orang yang menyerukannya sebelum menuntut oranglain agar mengamalkannya.
Allah swt. tidak akan menggariskan kesuksesan bagi para da’i (semua umat muslim) di dunia ini, melainkan jika mereka mau ‘menegakkan’ makna-makna shalat dalam praktik kehidupan nyata dan ‘mengaktualisasikan’ semangat zakat dalam seluruh hubungannya dengan pihak lain. Oleh sebab itu, ayat yang pertama yang di wahyukan oleh Allah mengajak untuk ‘membaca dan mendidik’ (al qira’ah wa at tarbiyah), sementara ayat yang terakhir diturunkan menyuruh agar berhenti melakukan praktik riba.
Bila kita melihat peristiwa sejarah dimasa lalu, mereka sama-sama menerapkan gaya hidup zuhud, rendah hati, menjaga diri dari gelimang kenikmatan dunia, namun di sisi lain mereka mengerahkan seluruh kemmapuannya untuk menegakkan agama, berusaha membangun kesatuan Islam, dan mempersiapkan diri untuk mengemban misi al amr bil ma’ruf wan nahy ‘an al munkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran)
b) Sistem dan tahapan dakwah adalah mensinergikan aspek ritual keagamaan dengan aspek sosial dalam beribadah, tidak boleh memisahkan antara kedua aspek tersebut, begitu pula dengan aspek lainnya yaitu aspek alam semesta (kauniyyah)
c) Sistem dan tahapan dakwah adalah menjaga kesinambungan fase penggemblengan dan pendidikan nilai-nilai iman, sehingga prosentase orang-orang beriman dengan orang-orang yang tidak beriman mencapai kadar yang memungkinkan terjadinya ‘fermentasi sosial dan pembentukan loyalitas kolektif’.
(Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Anfal : 65)
d) Sistem dan tahapan dakwah adalah menyeleksi sumber daya manusia yang potensial untuk pendukung dakwah dan martir risalah.
Masyarakat akan menjadi kuat apabila seluruh unsur sistem dan tahapan dakwah diatas kekuatannya telah matang dan terpadu dalam sebuah siklus yang efektif dan kombinasi yang tepat (dengan mengkombinasikan unsur ikhlas dengan strategi yang tepat dalam mengoptimalkan setiap potensi dan sumber daya manusia sehingga usaha tidak menjadi sia-sia) [1]
5)Merencanakan Hidup Lebih Baik
Untuk dapat merencanakan hidup kita lebih baik dibutuhkan tips atau langkah-langkah SMART sebagai berikut :
-S = Spesific
yaitu kita mampu menggambarkan tujuan yang dicapai tersebut dengan spesifik dan jelas. Jika perlu tuangkan dalam bentuk tulisan apa yang terbesik dalam pikiran kita.
-M = Measurable
yaitu setiap tujuan yang sudah kita tetapkan itu bisa dicapai dengan memonitor langkah-langkah dalam proses pencapaian. Buat catatan perjalanan tersebut dalam mencapai tujuan.
-A = Attributable
yaitu saat kita sudah punya sikap dalam meraih setiap tujuan, fokuskan tujuan itu dengan meluangkan waktu untuk mencapainya
-R = Realistic
Pastikan tujuan-tujuan itu benar-benar realistic dan bukan mimpi belaka
-T = Time Limit
Tentukan batas waktu kapan kita ingin mencapai tujuan tersebut. [7]
6)Temukan energi diri
Menemukan energi dimulai dengan testimoni diri. Menuliskan prestasi sebagai modal. Prestasi membuat kita lebih percaya diri.
Menurut Imam Malik memperbaiki penampilan juga akan membuat lebih percaya diri.
-Mulailah dari kekuatan kita
-Mulailah dari yang kita punya
-Temukan keunikan diri
-Manfaatkan apa yang ada [3]
7)Menjadi Pribadi Yang Unggul (Personal Excellence)
dilakukan dengan cara:
-the best appearance, penampilan yang terbaik
(Satu hal yang penting bagaimana kita membuat satu penampilan pertama yang positif, sehingga orang mempunyai kesan yang baik kepada kita)
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dengan penampilan terbaik” (QS. At-Tiin ayat 4)
-the best attitude, sikap yang terbaik
(Sikap yang terbaik itu memiliki nilai-nilai yang positif seperti berpikir positif, Bagaimana kita memandang setiap peristiwa dalam kehidupan ini secara sudut pandang yang tepat; Berpikir proaktif adalah bagaimaana kita selalu menghadapi segala macam stimulasi atau rangsangan baik itu begatif maupun positif, dengan respok yang positif sehingga akan memiliki kepekaan sangat mendalam terhadao situasi yang ada disekelilingnya)
“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Ali Imran : 191)
-the best achievement, prestasi yang terbaik
(Prestasi yang terbaik dapat dicapai dengan 2 hal yaitu melakukan pekerjaan dengan outstanding result, bukan sekedar rata-rata tapi diatas rata-rata dan menjadi orang yang extra ordinary yaitu orang-orang yang di luar kebiasaan sekaligus orang yang luar biasa, bukan seekdar orang yang biasa-biasa saja)
“Allah yang menjadikan mati dan hidup supaya Dia menguji kamu, siapa di antra kamu yang paling baik amalnya (ahsanu ‘amala)” (QS. Al-Mulk : 20) [4]
8)Tips sederhana yang bisa kita lakukan untuk memvisualisasikan mimpi-mimpi kita agar menjadi pemenang adalah TAJAM :
a.T (tekad yang Kuat dan Tujuan Jelas)
Bulatkan tekad kita sebagai pribadi yang sukses yang banyak zakatnya bukan sekedar kaya saja dan milikilah tujuan yang jelas. Kemana arah kita pergi. Tekad yang kuat memang oerku tapi tekad tanpa tujuan akan membawa hasil LELAH
b.A (Arahkan Pada Potensi Terbaik)
Saya yakin kita semua punya potensi terbaik yang merupakan kelebihan khas dari masing-masing pribadi manusia. Gali dan temukan potensi positif kita, karena ketika kita melakukan hal yang terbaik dari potensi kita maka kita akan mengalami pelejitan luar biasa.
c.J (Jauhkan Dari Prasangka Negatif)
Prasangka buruk, anggapan negatif, keluh kesah, sumpah serapah dan banyak istilah-istilah yang lain, tidak akan pernah mampu menghantarkan kita sebagai pribadi yang bermental tegar, kokoh dan kuat. hindari halusinasi negatif, kata-kata pesimis. Hilangkan kamus mengeluh dari otak kita sekarang maka sikap optimis akan selalu menghampiri kita, InsyaAllah. Jangan katakana “Saya tidak mampu melakukan itu.” Tapi katakan, “Bagaimana cara saya melakukan itu?”
d.A (Ambil Manfaat dari Setiap Kegagalan)
Ingat firman Allah : “Setiap kesulitan pasti ada kemudahan”. Rumus sukses adalah orang sukses lebih banyak gagalnya daripada orang gagal.
e.M (Mantapkan Motivasi Dengan Aksi Nyata)
Kuatkan motivasi kita dengan tekad yang tegas dan kuat. Buat lingkungan yang mendukung motivasi kita, dan segeralah hijrah ketika lingkungan yang ada tidak mendukung kondisi motivasi Anda. [5]
9)Kuatkan Tawakal Kepada Allah
Sahabat, janganlah kita menjadi pribadi yang ragu. Sebab ragu adalah aib yang sangat berbahaya. Ia akan menggerogoti keyakinan dan membuka celah bagi setan untuk mempermainkan dan merusak suara hati serta kejernihan pikiran kita. Jangan pernah juga kita tunduk kepada hawa nafsu kita atau rayuan setan.
Oleh sebab itu, jadilah orang yang berkarakter, penuh kepastian, dan pantang mundur. Jika kita ragu untuk melakukan suatu pekerjaan, lakukanlah shalat istikharah dan perbanyak musyawarah. Kendalikan hati agar tetap hidup dan berdenyut dengan memperbanyak doa karena Allah tidak menerima hati yang lalai lagi pelamun. Jika hasil istikharah telah bulat dan mantap, lakukan musyawarah dengan orang-orang berilmu dan memiliki kompetensi berkaitan dengan apa yang kita hadapi.
Sebagaimana Allah berfirman :
"Bertanyalah kepada ahli dzikir, jika kalian tidak mengetahui." (Al-Anbiya: 7)
Bersikaplah ridha terhadap apa yang Allah berikan untuk kita, walaupun secara lahiriah merugikan kita. Karena bisa jadi, persepsi kita lebih menonjol dalam menilai. Percayalah kepada Allah dan semua kebijakanNya. Niscaya Kita tidak akan pernah merugi dalam hal apapun. Allah berfirman:
"Jika engkau telah ber'azam, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh Allah sangat mencintai orang-orang yang bertawakal." (Ali Imran: 159) [6]
Setelah sahabat membaca tulisan uraian Evi diatas maka amalkan tengan tindakan nyata. Lakukan perubahan pada diri pribadi masing-masing. Mari kita bersama-sama hidupkan kembali peradaban Rabbani.
Perhatikan Allah maka Allah kan memperhatikanmu, cintai Allah maka Allah akan mencintaimu (QS. Al Ma’idah : 54). Penuhi permintaan Allah, maka Allah akan memenuhi permintaanmu (QS. Al-Baqarah : 186)
*********************************************************************
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt yang masih memberikan Evi kekuatan dan kesabaran untuk menuliskan catatan ini ─catatan yang selama ini Evi rindukan untuk menulisnya─ di balik kondisi tubuh belum stabil tapi semua karenaMu, Evi masih tetap semangat menulis selama akal, mata, tangan dan kaki masih bisa digunakan. Sampaikan walaupun hanya satu ayat. Sampai walaupun hanya 1 kalimat hikmah. Sampaikan walaupun kondisi tidak sehat. Karena inilah yang akan menjadi terapi secara batiniyah, ruhiyah ataupun fisik. Sahabatku, apabila evi banyak kesalahan dalam tulisan dan ucapan, Evi mohon maaf ya. Semoga catatan ini memberikan manfaat bagi kita semua yang membacanya dan segera mengamalkannya. Semoga bisa di share atau di copy dan dibagikan ke teman-teman yang lainnya. Selalu semangat, semangat, tersenyum menuju perubahan diri menjadi lebih baik.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
~Evi A.~
Medan, 30 Januari 2010
Referensi bacaan Evi:
1)Misteri Masa Kelam Islam dan Kemenangan Perang Salib; “Refeleksi 50 Tahun Gerakan Dakwah Para Ulama untuk Membangkitkan Umat dan Merebut Palestina” , karya Dr. Majid Irsan Al-Kilani, penerjemah : Asep Sobari Lc & Amalauddin, Lc MA
2)Kiat-kiat Mendzikirkan Mata hati, karya Ust. Arifin Ilham
3)Eudaemonia “kenalilah dirimu”, karya Ust. B. Pakuwinata
4)Life Excellence, karya Reza M. Syarif
5)30 Hari mencari Jati Diri, karya Aris Ahmad Jaya
6)Hadits-hadits Cinta “70 kiat praktis menjadi pribadi paling di Cintai”, karya H.Nandang Burhanudin, Lc, M.Si
7)Muslim inspiratif, karya Casofa Fachmy
8)Majalah Tarbawi, 12 Agustus 2010
9)http://fajrulislam.wordpress.com/
10)http://www.hidayatullah.com/