[SATU JAM MENULIS SERENTAK MILAD FLP] Luka Hati
Luka Hati
oleh : Evi Andriani
Duka lara kutuai dalam butiran air mata
Meluap rintihan tak bercahaya
Gelap gempita ruang hampa
Karna sambutan hati tak sampai pada asa
Kau pergi tanpa makna
Melahirkan badai yang buat luka
Lembayung senja tak lagi ada
Hilang dan sirna begitu saja
** Teringat masa lalu suram bersama dia tapi aku bahagia karena aku pernah berbuat baik padanya dan begitu pun dia pernah berbuat baik padaku sehingga "Luka Hati" itu kembali menjadi "Cahaya Hati" yang membuatku bersyukur selalu pada-Nya dan aku telah punya pengalaman berharga tentang kesedihan hati. Alhamdulillah... **
Inilah konsep ikhlas dan sabar. Luka tidak mungkin bisa dilupakan begitu saja, namun jadikan luka dan sedih itu sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah karena Dia telah memberi kita ilmu bagaimana mempelajari arti keikhlasan dan kesabaran itu sendiri. Kita menjadi sosok yang kuat ke depannya bila menghadapi hal yang serupa. Percaya diri bahwa kita tidak akan mau jatuh kembali kepada kesedihan yang membuat ruang hati menjadi gelap gulita. Karena jika hati gelap maka yang terjadi adalah kefuturan atau lemah iman. Kalau sudah lemah iman yang terjadi bukan kesedihan lagi tapi kemalasan; malas belajar, mala baca Qur'an, malas silaturrahim, malas minum obat, malas bekerja dan lebih parahnya lagi malas untuk hidup. Astagfirullah....
Ketika kita sedih ucapkanlah, "Subhanallah wa Alhamdulillah wa Laa ilaaha illallaah wa Allaahu Akbar" maka hati akan tenang. Karena berdzikir mengingat Allah akan membuat kita tenang dan ikhlas dengan segala qadha dan qadharnya.
Semangat..Semangat....
Selamat Ulang Tahun FLP ke-15, Barakallahufik umrik
~Evi-FLP Sumut~