Tidak Ada Orang yang Bodoh
♡̬♥Tidak ada orang
yang bodoh♥♡̬
Tidak ada
orang yang bodoh, yang pasti ia belum ketemu guru yang tepat dan bagus, metode
belajar yang sesuai dengan diri dan karakternya serta semangat optimis untuk
terus menuntut ilmu
Sungguh
kadang saya sedih banget jika melihat ada guru yang suka membedakan antara yang
pintar dan bodoh lalu mereka lebih memberikan perhatian hanya pada yang pintar
saja sedangkan yang bodoh semakin tersudutkan sehinga ia makin bodoh.
Seharusnya
orang yang bodoh atau saya mengatakannya orang yang belum tahu suatu ilmu maka
kita wajib mengajarinya, motivasinya dan bertanya padanya apa yang tidak ia
ketahui sehingga ia pun menjadi paham sama seperti orang yang pintar. Karena
bisa jadi ia lebih cerdas dari orang yang pintar. Bisa jadi pula ia punya suatu
pemikiran yang luar biasa untuk ke depannya daripada orang yang pintar.
Saya ingat
sekali ketika dahulu berada dalam kelas unggulan, saya merasa paling tidak tahu
ilmu. Bukan karena saya tidak pintar atau tidak cerdas tapi karena pikiran saya
yang agak lambat dalam menangkap sesuatu secara cepat. Jadi ketika ada dosen
atau guru yang menerangkan sesuatu, saya kadang tidak mengerti. Tapi saya punya
impian bahwa saya harus jadi wanita yang smart
(menurut saya harus cerdas dan pintar). Oleh sebab itu, ketika pelajaran usai
saya tanya ke guru di dalam ruangannya, atau saya minta dikenali dengan asisten
dosen atau asisten laboratorium atau tanya kepada teman yang lebih tahu akan
ilmu tersebut dan belajar kelompok dengan teman-teman.
Menurut
saya, orang yang bodoh justru orang yang sombong akan ilmu, orang angkuh dengan
ilmu sehingga ia takut membagikan ilmunya kepada orang lain. Orang yang takut
dirinya merasa tersaingi sehingga temannya lebih pintar darinya.
Padahal
dengan kita memberikan ilmu kita pada orang lain (mentransfer) maka ilmu kita
semakin terpelihara dan terjaga bahkan menjadi bertambah. Mengapa demikian?
Karena saat kita lupa ada yang mengingati kita. Bukankah kita seorang penuntut
ilmu? Tentunya ilmu itu akan terus berkembang dan meningkat. Dan kita pun butuh
orang yang mampu untuk mengingatkan ilmu itu terutama ilmu yang awal kita
pelajari serta dengan mengajarkan pada orang lain maka secara otomatis kita
mengulang-ulanginya (al-ikrar) atau
mengingat-ingatinya (al-mudzakarah).
Jika kita tak melakukannya maka yakinlah ilmu kita akan lenyap.
Dan lebih
terpenting lagi ilmu itu diamalkan yaitu diaplikasikan di dalam kehidupan
nyata. Bisa dikatakan kalau dalam lingkungan akademik ketika kita memasuki ruangan
laboratorium, di situlah ilmu itu dipraktekkan. Atau jika berada pada
lingkungan sekitar ketika kita sudah mengajarkan ilmu kepada seseorang maka
ajaklah ia untuk mempraktekkannya. Bimbing dan motivasi ia agar terus
melakukannya di dalam kehidupan sehari-harinya. Sehingga ilmu itu menjadi
petunjuk baginya dalam perjalanan hidup dan menjadi dekat dengan Allah.
Barangsiapa
ilmunya bertambah, namun tidak bertambah petunjuk, maka ia akan semakin jauh
dari Allah.” (HR.
Abu Nu’aim).
Ilmu itu luas. Ada melalui majelis
ilmu, teman yang belajar di perguruan tinggi atau sekolah, bimbingan/kursus,
pengalaman hidup, alam sekitar maupun perjalanan kehidupan seseorang pada
sesuatu yang ingin kita ketahui. Jadi, sangat mudah bukan untuk kita menjadi
penuntut ilmu sejati
Imam Ahmad
ibn Hanbal memiliki motto yang sangat indah. Ketika ditanya, "Sampai kapan Anda mencari ilmu?"
Beliau menjawab, "Sejak bisa menulis
sampai ke liang kubur." (Ali ibn Muhammad Al-Imran, Gila Baca ala
Ulama')
Begitu juga
ketika kita menjadi orang tua maka berikanlah pendidikan yang terbaik untuk
anak-anak kita. Jika tidak ada uang untuk menyekolahkannya di sekolah terbaik,
maka minimal motivasi ia dari sejak lahir bahwa ilmu itu harus terus dicari,
ajak ia selalu membaca buku, mendengarkan ceramah ilmu, atau menghadari majelis
ilmu bisa di masjid, perpustakaan, toko buku, sehingga mereka bisa mandiri
mencari ilmu, bisa juga dengan mengikutkannya dengan bimbingan-bimbingan ilmu,
dll.
Jangan
pernah mengatakan anak kita bodoh lantaran ia tidak tahu ilmu. Karena jikalau
kita mengatakan hal itu, maka ia pun akan memblok pikirannya dan mengatakan
bahwa ia bodoh, untuk apalagi belajar tiada guna. Padalah otak kita sungguh
lebih berlian daripada komputer untuk mengingat dan memasukkan banyak ilmu.
Sahabatku,
jikalau kita ketemu orang yang selalu mendukung kita menjadi lebih baik ke
depannya maka jagalah ia selalu, eratkan hubungan dengannya, bantu ia jika
dalam kesulitan, kesedihan, kesusahan, dll. Sebab sangat susah mencari teman,
sahabat seperti itu. Karena dukungannya yang sering mengingati kita di saat
kita lengah, letih, futur, ataupun tidak bersemangat dalam hidup. Inilah
sebaik-baiknya teman dalam menasehati yang baik dan benar. Jangan pernah merasa
terhakimi oleh nasehat-nasehat baiknya tapi bersyukurlah pada Allah bahwa
engkau didekatkan dengan orang yang selalu mendukungmu dalam kebaikan.
Yaa Allah,
jadikan kami para pendidik yang bermanfaat di dunia ini. Hidup kami bermanfaat,
ilmu kami juga manfaat. Jadikan kami kelak menjadi orang terbaik untuk
anak-anaknya di dunia dan akhirat. Yaa Haadii, tunjuki kami amal dan akhlak
yang saleh. Sesungguhnya tidak ada yang bisa menunjukkannya kecuali Engkau dan
tidak ada yang bisa menghindarkan keburukannya kecuali Engkau. Yaa Razzaaq,
berikankan kami rezeki yang halal dan yang baik, yang mudah dan yang lancar,
yang luas dan berlimpah, yang cukup dan yang berkah. Yaa Ghaffaar, segala dosa
dan kesalahan kami. Yaa salaamu, selamatkan kami dari fitnah/bencana dunia dan
azab akhirat. Amiin.
Alhamdulillahirrabil'aalamiin
Salam
santun,
~Evi A.~
http://eviandrianimosy.blogspot.com/
Medan, 26
Juli 2012 / 06 Ramadhan 1433 H