Foto Itu Narsis atau Berbuah Hikmah?
«Foto Itu Narsis atau Berbuah Hikmah?»
Saat itu saya senang sekali berfoto-foto atau memfoto segala hal yang saya suka.
Lalu seorang teman berkata,"Narsis kali pun si Evi ini."
Dengan muka senyum, saya menjawabnya,"Biarlah. Yang penting dengan foto ini Evi bisa rekam jejak kehidupan Evi. Saat Evi tua, bisa kembali mengingat memori yang telah hilang. Saat punya anak, kita bisa menjelaskan bagaimana dulu sosok ibunya."
Sebenarnya orang suka memfoto dirinya sendiri atau suka memfoto segala hal di sekitarnya itu kurang pantas dikatakan dengan istilah "narsis".
Lebih cocok jika hendak mengatakan sesuatu kepada orang lain seperti ini :
"Wah, kamu sepertinya gemar memfoto ya?"
Kata "gemar" lebih indah dikatakan oleh orang-orang yang baik hatinya. Karena kadang ada orang yang mudah tersinggung jika dikatakan narsis.
Tahukah kita sebenarnya apa arti narsis itu?
Dalam KBBI, istilah narsis itu diartikan sebagai tumbuhan berbunga putih, krem, atau kuning yang terdapat di daerah subtropis; namanya latinnya Amarylidaceae.
Namun berbeda lagi dengan istilah narsisme.
Narsisme atau narsisisme adalah suatu keadaan yang mencintai diri sendiri secara berlebihan atau suatu keadaan akan kecenderungan seksual dengan diri sendiri.
Untuk seorang penulis, foto itu sangat penting. Karena itu dapat menjadi trigger baginya untuk merangkai satu demi satu imajinasi.
Pemicu seperti ini jarang digunakan tapi sebenarnya berguna sekali saat rasa mood kita hilang.
Makanya dalam diri saya sendiri tidak mau ada yang namanya mood.
Jadi di mana pun dan kapan pun kita ingin menulis maka menulislah.
Walaupun hanya satu baris kalimat.
Bagi seorang fotografer, foto merupakan hal yang menampilkan keindahan suatu gambar, sebuah karya yang unik dan menarik, menggambarkan karakter seseorang dan dapat dijadikan sebagai sumber berita.
Nah, sudah tahukan arti narsis. Jadi berhati-hatilah untuk kita berkata dan menyampaikan sesuatu pada orang lain.
Dan berfotolah kita dengan niat awal yang baik agar dalam setiap aktivitas kita akan berbuah hikmah. Karena menghasilkan suatu kebaikan penuh berkah.
Salam hangat untuk semua yang gemar berfoto, lakukanlah apa yang engkau suka tapi penuh manfaat. Bukan hanya mencari sensasi semata karena akan membuat diri kita beraktivitas sia-sia.
Ihrish 'alaa maa yanfa'uka wasta'in billahi wa laa ta'jaz, "...berkemauan keraslah kepada apa-apa yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah Ta'ala dan janganlah bersikap lemah...". (Shahih HR.Muslim (no. 3664), dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu'anhu)
Foto diatas adalah foto yang saya ambil tadi pagi ketika keponakan sedang asyik menyapu halaman rumah. Melihat mereka asyik bekerjasama dalam membersihkan rumah agar terlihat indah dan bersih maka ingin kuabadikan foto ini. Agar jika kelak mereka dewasa nanti, mereka akan tahu bahwa di waktu mereka kecil, mereka adalah anak-anak yang rajin.
~Evi A.~ MDN 30122012