Kenangan “Rindu-Rindu Aizawa"
Kenangan “Rindu-Rindu Aizawa"
Ntah mengapa, hari ini aku diingatkan kembali dengan film saat aku masih SD ini--Rindu-Rindu Aizawa di grup whatshap FLP. Film drama Jepang ini benar-benar memikat hati dan pikiranku. Hingga tak satupun episode dulu aku lewatkan. Pulang sekolah cepat-cepat hanya untuk melihat film ini. Berharap ada siaran televisi yang mengulangi lagi film ini tapi tak pernah ada kulihat ditayangkan.
Film ini menggambarkan sebuah persahabatan yang erat antara Suzu Aizawa dengan hewan peliharaannya dan orang-orang yang dikasihinya. Film yang berjudul asli “le Naki Ko” bagi saya film yang menarik, film yang berjuang tanpa lelah, dan film yang selalu menuturkan agar kita menyayangi orang-orang yang kita sayang. Kalau melihat film ini benar-benar dibuat terharu dan ingin menangis terus. Suzu juga dikenal dengan sosok yang ramah, murah senyum, dan kuat bekerja.
Kisah Suzu Aizawa penuh tantangan. Bagaimana ia harus mencari uang untuk mengobati ibunya dengan terpaksa ia mencuri, sampai akhirnya ia ketemu anjing yang baik hati, diberi nama olehnya “Ryu”. Anjing ini selalu menuruti perintahnya, sayang padanya
“Lebih baik kita mencari uang, daripada berharap belas kasihan,” tutur Suzu pada anjing kesayangnya, Ryu.
Ryu setia hingga akhir hayatnya.
Setelah Ryu meninggal, ibunya juga meninggal. Selanjutnya ayahnya yang kerjaannya ga jelas alias kurang baik tiba-tiba lumpuh. Suzu kemudian mencoba mencari mata pencaharian untuk sesuap nasi yaitu dengan melukis di jalanan. Tapi lukisannya kurang bagus. Saat perutnya lapar, Suzu terpaksa mengais makanan sisa di tong sampah. Tanpa rasa malu dan dilihat banyak orang, Suzu menjilati makanan tersebut dengan lahap.
“Ya Allah, sungguh bersyukur hidupku saat ini. Makan dan hidup dengan layak tanpa kekurangan. Alhamdulillah,” jawabku dalam hati
Suatu hari, ketika Suzu kembali melukis, ia ketemu seorang wanita muda yang cantik dan berkacamata. Ia menyempurnakan lukisa Suzu menjadi baik dan indah. Ternyata wanita itu seorang guru kesenian. Namun, tetap ga membantu kehidupannya dari pekerjaan melukis di jalanan.
Sampai sekarang, memori saya tak pernah pudar. Ingin memiliki kembali DVD filmnya. Bagi teman-teman yang melihat atau mendapatkannya atau memilikinya, saya juga mau. Hubungi Evi ya. Kangen banget sama film ini. ^_^
Lirik lagu dan iramanya saya masih ingat. Wajar kali ya, karena ingatan anak-anak lebih tajam daripada orang dewasa.
Lirik lagu “Rindu-Rindu Aizawa”
Tetes air mata mengalir sedih
Aku pun menangis dalam bayang sepi
Kuyakin lamunanku hanya mimpi
namun ku tak mampu,...
Ucapkan kata
Seakan ada cinta mengikatku
Aku pun menangis dalam lamunanku
Kuyakin lamunanku hanya mimpi
Namun ternyata kau tlah pergi jauh
Di mana,.. adanya,..
Cinta sucimu,..
Di mana,.. adanya,..
Harapan hati
Saat malam tiba bulan pun tenggelam
Kala rasa hati berselimut resah
Kala kuingin mencoba mengucap
Namun kuhanya mampu terdiam
****
Pelajaran berharga dalam film ini bahwa masalah atau kehidupan kita yang buruk bukan merupakan musuh dan penghalang kita untuk terus berjuang demi hidup yang lebih baik.
Namun justru pemicu bagi kita untuk terus maju dan melangkah. Sungguh kadang aku banyak keluhan, atau kadang kupendam rasa sakit. kadang aku pun tak dapat mengontrol emosi hingga aku harus menangis. Namun, aku tak pernah lupa untuk koreksi diri bahwa aku lemah, aku bukan orang yang sempurna, aku berusaha untuk menjadi pribadi yang baik. Kadang kebaikan yang kita lakukan pun belum tentu dianggap orang lain baik. Tetaplah menjadi pribadi yang baik. Maafkan orang-orang yang senantiasa menyakitimu, doakan juga ia selalu menjadi orang baik.
“Ketahuilah, seesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging, kalau ia baik maka baik pula seluruh tubuh...” (HR. Muslim)
“Orang yang cerdas adalah orang selalu mengoreksi dirinya dan beramal untuk bekal sesudah mati,...” (HR. Tirmidzi)
Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah, dan semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita Aamiin.
Rindu selalu pada Suzu Aizawa..
Salam santun,
~Evi A.~
Medan, 05 September 2013
Ntah mengapa, hari ini aku diingatkan kembali dengan film saat aku masih SD ini--Rindu-Rindu Aizawa di grup whatshap FLP. Film drama Jepang ini benar-benar memikat hati dan pikiranku. Hingga tak satupun episode dulu aku lewatkan. Pulang sekolah cepat-cepat hanya untuk melihat film ini. Berharap ada siaran televisi yang mengulangi lagi film ini tapi tak pernah ada kulihat ditayangkan.
Film ini menggambarkan sebuah persahabatan yang erat antara Suzu Aizawa dengan hewan peliharaannya dan orang-orang yang dikasihinya. Film yang berjudul asli “le Naki Ko” bagi saya film yang menarik, film yang berjuang tanpa lelah, dan film yang selalu menuturkan agar kita menyayangi orang-orang yang kita sayang. Kalau melihat film ini benar-benar dibuat terharu dan ingin menangis terus. Suzu juga dikenal dengan sosok yang ramah, murah senyum, dan kuat bekerja.
Kisah Suzu Aizawa penuh tantangan. Bagaimana ia harus mencari uang untuk mengobati ibunya dengan terpaksa ia mencuri, sampai akhirnya ia ketemu anjing yang baik hati, diberi nama olehnya “Ryu”. Anjing ini selalu menuruti perintahnya, sayang padanya
“Lebih baik kita mencari uang, daripada berharap belas kasihan,” tutur Suzu pada anjing kesayangnya, Ryu.
Ryu setia hingga akhir hayatnya.
Setelah Ryu meninggal, ibunya juga meninggal. Selanjutnya ayahnya yang kerjaannya ga jelas alias kurang baik tiba-tiba lumpuh. Suzu kemudian mencoba mencari mata pencaharian untuk sesuap nasi yaitu dengan melukis di jalanan. Tapi lukisannya kurang bagus. Saat perutnya lapar, Suzu terpaksa mengais makanan sisa di tong sampah. Tanpa rasa malu dan dilihat banyak orang, Suzu menjilati makanan tersebut dengan lahap.
“Ya Allah, sungguh bersyukur hidupku saat ini. Makan dan hidup dengan layak tanpa kekurangan. Alhamdulillah,” jawabku dalam hati
Suatu hari, ketika Suzu kembali melukis, ia ketemu seorang wanita muda yang cantik dan berkacamata. Ia menyempurnakan lukisa Suzu menjadi baik dan indah. Ternyata wanita itu seorang guru kesenian. Namun, tetap ga membantu kehidupannya dari pekerjaan melukis di jalanan.
Sampai sekarang, memori saya tak pernah pudar. Ingin memiliki kembali DVD filmnya. Bagi teman-teman yang melihat atau mendapatkannya atau memilikinya, saya juga mau. Hubungi Evi ya. Kangen banget sama film ini. ^_^
Lirik lagu dan iramanya saya masih ingat. Wajar kali ya, karena ingatan anak-anak lebih tajam daripada orang dewasa.
Lirik lagu “Rindu-Rindu Aizawa”
Tetes air mata mengalir sedih
Aku pun menangis dalam bayang sepi
Kuyakin lamunanku hanya mimpi
namun ku tak mampu,...
Ucapkan kata
Seakan ada cinta mengikatku
Aku pun menangis dalam lamunanku
Kuyakin lamunanku hanya mimpi
Namun ternyata kau tlah pergi jauh
Di mana,.. adanya,..
Cinta sucimu,..
Di mana,.. adanya,..
Harapan hati
Saat malam tiba bulan pun tenggelam
Kala rasa hati berselimut resah
Kala kuingin mencoba mengucap
Namun kuhanya mampu terdiam
****
Pelajaran berharga dalam film ini bahwa masalah atau kehidupan kita yang buruk bukan merupakan musuh dan penghalang kita untuk terus berjuang demi hidup yang lebih baik.
Namun justru pemicu bagi kita untuk terus maju dan melangkah. Sungguh kadang aku banyak keluhan, atau kadang kupendam rasa sakit. kadang aku pun tak dapat mengontrol emosi hingga aku harus menangis. Namun, aku tak pernah lupa untuk koreksi diri bahwa aku lemah, aku bukan orang yang sempurna, aku berusaha untuk menjadi pribadi yang baik. Kadang kebaikan yang kita lakukan pun belum tentu dianggap orang lain baik. Tetaplah menjadi pribadi yang baik. Maafkan orang-orang yang senantiasa menyakitimu, doakan juga ia selalu menjadi orang baik.
“Ketahuilah, seesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging, kalau ia baik maka baik pula seluruh tubuh...” (HR. Muslim)
“Orang yang cerdas adalah orang selalu mengoreksi dirinya dan beramal untuk bekal sesudah mati,...” (HR. Tirmidzi)
Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah, dan semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita Aamiin.
Rindu selalu pada Suzu Aizawa..
Salam santun,
~Evi A.~
Medan, 05 September 2013