Bantuan Sumbangan Buat Pasien Tumor Blastoma
CAHAYA HARAPAN BUAT FAJRI, PASIEN RETINO
BLASTOMA
Hari itu, tepatnya Jumat, 7 November
2014, saya melihat postingan Mas Yanuardi Syukur, sahabat saya di FLP (Forum
Lingkar Pena) tentang pasien tumor ganas blastoma usia anak-anak. Hati saya
tergerak ingin mengetahui lebih dalam tentang pasien tersebut, dan bagaimana
kondisinya. Mungkin karena saya juga seorang ITP&Lupus survivor, jadi
sangat tahu bagaimana rasanya menderita suatu penyakit itu. Apalagi penyakit
kronis dan berbahaya. Salah satunya tumor ganas retinoblastoma pada anak-anak.
Usianya yang masik anak-anak mengingatkan
saya pada pasien lupus anak-anak, Calvin, yang telah meninggal pada tanggal 29
September 2014. Saya ingat betul saat menjenguk Calvin tanggal 17 September
2014, kondisi saya pribadi sebenarnya tidak begitu fit karena pendarahan yang
belum berhenti lebih dari sebulan. Saya sendiri saat itu ada keinginan tidak
datang ke sana, tapi lagi-lagi hati saya tergerak mau melihat kondisi Calvin di
RS Murni Teguh, Medan. Akhirnya, di sana saya bertemu dengan Cici Anita. Saya
kenal Cici Anita dari Kak Sofie. Cici Anita merupakan anggota Yayasan Hope yang
memang bergerak di bidang kesehatan juga.
Karena ingin menyambung silaturrahim
dapat sahabat baru, sekaligus menjenguk pasien, maka saya semangatkan diri
untuk datang ke RS. Walaupun darah saya sudah sangat banyak keluar, lemas sedikit,
tapi berusaha untuk terus mencari tahu segala hal tentang Calvin dari tim
dokter, perawat, dan Cici Anita. Sekitar tiga jam lebih di RS, barulah saya
mengetahui penyebab sakitnya, penanganannya, biayanya, dll. Namun, bukan maksud saya memvonis, tapi
memang kondisi Calvin saat itu sudah sangat parah. Akibat keluarganya lambat
mengetahui bahwa Calvin menyandang lupus. Jadi sudah menyebar sampai ke batang
otak. Saya beritahu juga secara terbuka dengan Cici Anita tentang kondisi
Calvin yang sebenar-benarnya. Saya juga paparkan mengenai apa itu lupus kepada
beliau. Karena lupus itu penyakit yang unik.
Atas latar belakang itulah saya ingin
juga membantu pasien tumor ganas blastoma itu. Walaupun Lupus/ITP (Autoimun)
berbeda dengan kanker/tumor, namun tetaplah sama-sama menyandang sebuah cobaan
hidup berupa penyakit. Cobaan itu pada dasarnya bukan sebuah musibah kejelekan,
namun sebuah jalan untuk kebaikan. Apakah mengingatkan kita untuk lebih dekat
pada Allah, apakah untuk memperbaiki kita pada jalan lurus, apakah sebuah ujian
untuk meninggikan derajat kita di mata Allah, atau bisa juga untuk menggugurkan
dosa-dosa kita. Ya, semua itu karena Dia mencintai kita. Allah selalu baik
dengan kita. Karena itu juga saya semangat untuk mencari dana buat Fajri.
Walaupun saya berikan melalui perantara Mas Yanuardi, tetaplah kebaikan
sedikitpun yang kita lakukan telah sampai di mata Allah swt.
Berikut sekelumit kisah tentang Fajri :
M.
Fajri Ramadhan (7 tahun), warga miskin asal Soa-sio, Ternate, Maluku Utara
menderita penyakit tumor mata sejak tahun 2013. Sakitnya dimulai saat hujan ia
bermain dan menabrak pintu besi rumah tetangganya. Bengkak. Selanjutnya bengkak
itu semakin membesar, dan menjadi tumor. Beberapa kali dicek ke dokter, dan
rencana dirujuk ke Makassar, namun kekurangan biaya. Bantuan dari berbagai
donatur—Milanisti Ternate, dosen, dan mahasiswa serta masyarakat Maluku Utara
secara umum lebih dari 20 juta—akhirnya Fajri diberangkatkan pertama kali ke RS
Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
Di
Makassar Fajri menjalani kemoterapi dengan fasilitas Jamkesmas. Namun, dalam
perjalanan kemo tersebut, pada kemo ke-9, Fajri dan ayahnya pulang ke Ternate,
dan karena kekurangan biaya tidak berangkat kembali ke Makassar untuk
melanjutkan kemo. Beberapa bulan kemudian, di tahun 2014, Fajri menderita sakit
malaria, HB-nya menurun. Berobat di RSUD Chasan Bosoiri Ternate. Tak lama
setelah sembuh, ia kembali sakit; mengeluarkan darah dari hidung dan mulut.
Akhirnya dilarikan ke RSUD Ternate kembali, dan keesokan harinya (Minggu, 2
November 2014) dibawa ke Makassar.
Di
Makasar Fajri kembali menjalani kemo, akan tetapi karena kemo sebelumnya telah
terputus, maka ia harus memulai kemo lagi dari awal. Dengan bantuan seadanya,
akhirnya kemoterapi berjalan. Bantuan donasi dari beberapa pihak pun digalang;
dari Sedekah Rombongan, teman-teman Facebook, dan relasi dari Yanuardi Syukur.
Dalam periode kedua ini, donasi yang masuk adalah sebagai berikut:
-
#SedekahRombongan
Periode 1 Rp. 2.350.000,-
-
#SedekahRombongan
Periode 2 Rp. 1.000.000,-
-
Nurul Asmayani Rp.
200.000,-
-
Nurul Aini
(Perth, Australia) Rp. 1.400.000,-
-
Evi Andriani Rp. 100.000,-
-
Evi Andriani dkk Rp. 4.000.000,-
1.
Liana (Medan) Rp. 100.000,-
2.
Hartika Sari
(Medan) Rp. 100.000,-
3.
Nurul Asyikin
(Jakarta) Rp. 500.000,-
4.
Rici Fajar
(Bandung) Rp. 500.000,-
5.
Suwardi
(Depok) Rp. 100.000,-
6.
Yudi A. Rangkuti
(Mdn) Rp. 300.000,-
7.
Laila (Ummi
Angga, Bekasi) Rp. 1.000.000,-
8.
Siti Amara
(Medan) Rp. 100.000,-
9.
Dina Laksmita
(Jakarta) Rp. 300.000,-
10. Mba Ibdazizra/Ibrahim Rp. 250.000,-
11. Mba Lea Rp. 300.000,-
12. Mba Dhewie (Jogja) Rp. 30.000,-
13. Hamba Allah (Bandung) Rp. 600.000,-
14. Biuty (Medan) Rp. 100.000,-
Total: Rp. 4.280.000
(transfer Evi
Andriani ke rek Yanuardi Syukur periode 1, Rp. 4.000.000)
Kemarin HB Fajri tinggal 1 dan butuh darah 7 trombosit (7 orang). Sekarang tambah lagi butuh 9 kantong. Golongan darah Fajri adalah O. Selain darah, keluarga M. Fajri jg butuh bantuan dana untuk sehari-hari. Fajri pernah menjalani beberapa kali kemoterapi dan hasilnya lumayan ada perubahan. Namun, sekarang ini kanker blastomanya juga sudah mulai mengenai organ tubuh. Tapi tim dokter sedang berusaha menanganinya. Jika teman-teman memiliki rezeki lebih dan ingin membantu seikhlas hati, bisa hubungi Evi ya dan jika sudah ditransfer mohon konfirmasinya juga.
atau lewat rekening>>>
Rekening Bank Mandiri, a.n. Evi Andriani, cabang : SM. Raja Medan, No. Rek : 1060007708574
Konfirmasi : sms : 081315443133
TAMBAHAN SUMBANGAN :
1. Mba Azalea (Jakarta) : 150.000
2. Bunda Ameera : 500.000
3. Verlin (Medan) : 200.000
Sisa sumbangan tahap 1 : Rp 280.000
Total sumbangan yang diberikan ke Fajri tahap 2 sudah diberikan sejumlah Rp.1.130.000,-
Tambahan tahap 3 :
Hamba Allah : 600.000
atau lewat rekening>>>
Rekening Bank Mandiri, a.n. Evi Andriani, cabang : SM. Raja Medan, No. Rek : 1060007708574
Konfirmasi : sms : 081315443133
TAMBAHAN SUMBANGAN :
1. Mba Azalea (Jakarta) : 150.000
2. Bunda Ameera : 500.000
3. Verlin (Medan) : 200.000
Sisa sumbangan tahap 1 : Rp 280.000
Total sumbangan yang diberikan ke Fajri tahap 2 sudah diberikan sejumlah Rp.1.130.000,-
Tambahan tahap 3 :
Hamba Allah : 600.000
****
Apakah RetinoBlastoma
itu?
Retinoblastoma
adalah suatu keganasan intraokular primer yang paling sering pada bayi dan anak
dan merupakan tumor neuroblastik yang secara biologi mirip dengan neuroblastoma
dan meduloblastoma (Skuta et al. 2011) [1] [2]
Meskipun
penyakit ini sangat jarang, retinoblastoma (RB) adalah tumor mata yang paling
umum pada anak-anak, dan kanker ketiga yang paling umum secara keseluruhan memengaruhi
anak-anak. Retinoblastoma adalah penyakit yang menyebabkan pertumbuhan tumor
ganas pada lapisan sel retina mata. Frekuensi retinoblastoma yang terjadi telah
meningkat selama 60 tahun terakhir. Sekarang terjadi pada 1 dari setiap 15.000
kelahiran hidup. 250 sampai 350 kasus baru didiagnosa setiap tahun di Amerika
Serikat dengan lebih dari 90 persen kasus presentasi sebelum usia 5 tahun.
Tidak diobati, retinoblastoma hampir selalu berakibat fatal. Oleh karena itu,
diagnosis dini dan pengobatan sangat penting dalam menyelamatkan nyawa dan
melestarikan fungsi visual. [3]
Pengobatan
retinoblastoma tergantung pada apakah atau tidak satu atau kedua mata terlibat
dan sejauh mana tumor. Meskipun menghapus mata (enukleasi) tetap sering menjadi
pengobatan untuk retinoblastoma, strategi konservatif ada yang sudah banyak
digunakan. Dengan deteksi dini dan peningkatan modalitas pengobatan, prognosis
untuk visi dan hidup pada pasien dengan retinoblastoma telah meningkat secara
signifikan dalam dua puluh tahun terakhir. [3]
Lalu
siapakah yang bisa kena retinoblastoma? Menurut Peter K, dkk pada tulisan
jurnal Retinoblastoma di DJO menuturkan bahwa Retinoblastoma adalah penyakit
masa kanak-kanak. Secara umum, kasus yang paling baru dari retinoblastoma
didiagnosis sebelum usia 5. Anak-anak dengan retinoblastoma pada kedua mata
umumnya didiagnosis pada usia yang lebih muda (rata-rata = 13 sampai 15 bulan)
dibandingkan anak dengan penyakit unilateral (rata-rata = 24 bulan). Usia
rata-rata keseluruhan di diagnosis adalah 18 bulan. [3]
Begitu
juga paparan DiCiommo D, dkk, 2000 bahwa retinoblastoma (RB) merupakan
neoplasma embrio asal retina pada anak-anak; dengan kejadian rata-rata satu
kasus untuk setiap 15.000-20.000 kelahiran hidup. Kira-kira, 45% dari kasus RB
yang turun-temurun di alam (15% unilateral dan sebanyak 30% kasus bilateral),
sedangkan yang lain bersifat sporadis dan hadir sebagai tumors.1 unilateral
Sekitar 12-15% pasien dengan RB memiliki riwayat keluarga, di mana fenotip
tumor mensegregasikan sebagai sifat autosomal dominan dengan tinggi (90%)
penetrasi. Individu menyembunyikan mutasi gen RB1 germline cenderung untuk
pengembangan beberapa kanker lain sepanjang hidup termasuk tulang dan sarkoma
jaringan lunak, melanoma, tumor otak dan memiliki risiko 50% dari transmisi
germline mutasi gen RB1 mereka untuk offspring. [4]
Retinoblastoma
adalah penyakit tumor ganas primer pada anak yang tumbuh dengan cepat berasal
dari sel retina mata. Penyakit ini tidak hanya dapat mengakibatkan kebutaan,
melainkan juga kematian. Bila ditangani dengan tepat pada stadium dini angka
penyembuhan kanker ini dapat mencapai 95-98% dan penderita dapat mencapai
usia dewasa. Tanda yang tersering pada stadium awal ialah, manic mata berwarna
putih (leukokoria / cat’s eye/ matakucing ). Tanda dan gejala yang jarang dan
tidak spesifik yaitu penurunan penglihatan, mata merah , mata juling.
Penanganan yang tidak dilakukan pada keadaan awal akan menyebabkan sel tumor
ganas ini dengan cepat tumbuh keluar bola mata (mata akan menonjol / proptosis)
dan akan menyebar ke otak dan sumsum tulang. [5]
Beberapa
keadaan / penyakit pada anak dapat menyerupai retinoblastoma karena adanya cat’s
eye antara lain :
1. Persistent hyperplastic
primary vitreous (PHPV), adanya kegagalan regresi pembuluh
darah mata embrional sehingga aksis bola mata lebih pendek, timbul katarak dan
tampak adanya cat’s eye.
2. Penyakit
Coat’s: kelainan mata anak unilateral akibat pertumbuhan abnormal pembuluh
darah retina dengan komplikasi lepasnya selaput retina dan dapat menyerupai
retinoblastoma.
3. Toxocara
canis: penyakit infeksi mata akibat terinfeksi penyakit hewan
peliharaan yang menyebabkan kelainan retina, lepasnya retina dan dapat
menyerupai retinoblastoma
4. Retinopathy of prematurity
(ROP): pada bayi prematur dengan berat badan rendah yang mendapat suplemen
oksigen pasca lahir, yang dapat menyebabkan kerusakan retina , retina terlepas
dan dapat menyerupai retinoblastoma.
Diagnosa retinoblastoma
dapat dilakukan dengan anamnesis tentang riwayat penyakit dan pemeriksaan
fisik yang teliti dan bila perlu dilakukan pemeriksaan penunjang yang antara
lain pemeriksaan imaging dengan CT scan, MRI atau USG. CT scan dan
MRI dapat menilai kelainan struktur mata dan adanya deposit kalsium
(perkapuran). USG dapat menilai tinggi dan tebalnya tumor didalam mata. Fungsi
sumsum tulang (BMP) dapat menentukan adanya penyebaran pada tulang atau otak. [4].
Macam pengobatan
antara lain chemotherapy, cryotherapy,
radioactive plaques, laser therapy, external beam radiotherapy dan
pengangkatan bola mata. Pengobatan dapat merupakan kombinasi dari jenis
pengobatan yang ada bila dijumpai dalam stadium dini dimana ukuran
retinoblastoma masih kecil pengangkatan bola mata dan radiasi dapat dihindari.
[5]
****
Kalau
kita simak tulisan di atas, berarti masih ada secercah harapan buat Fajri untuk
bisa bertahan hidup dan sehat kembali. Atas dasar itu juga, saya ingin membantu
Fajri dan meminta bantuan dana dari beberapa teman. Selain, karena rasa belas
kasih atas kehidupan Fajri yang piatu, tanpa seorang ibu.
Semoga
Fajri segera sembuh dan sumbangan ini bermanfaat buat Fajri. Terima kasih
kepada semua donatur. Jazakumullah khairan katsiran. Semoga sumbangan dari para
donatur menjadi amal jariyah, keberkahan, kelimpahan rezeki, kesehatan, dan
tentunya pahala dari Allah.
Buat
teman-teman yang ingin menyumbang atau telah menyumbang ke Evi mohon
konfirmasinya ya.
Wassalamu'alaikumussalam
wr wb
~Evi
Andriani~
Referensi
tulisan:
1.
Skuta, G., Cantor, L., Weiss, J. 2011. American Academy
of Opthalmology. 2011 – 2012. Pediatric Opthalmology and Strabissmus in Basic
and Clinical Science course. Section 6 : 331-354
2.
Yanoff M, Fine BS. Chapter 18 Retinoblastoma and Pseudoglioma: Retinoblastoma.
Ocular Pathology ; 686-98
3.
Peter K. Kaiser, MD, Ingrid U. Scott, MD, Joan M. O'Brien, MD, Timothy G. Murray,
MD. 1969. Retinoblastoma. Bascom Palmer Eye Institute, University of
Miami School of Medicine, December 31, 1969. Digital Journal of Ophthalmology.
4.
DiCiommo D, Gallie BL, Bremner R. Retinoblastoma: The disease, gene and protein
provide critical leads to understand cancer. Semin Cancer Biol. 2000;10:255–69.
dan 2. Knudson AG., Jr Mutation and cancer: Statistical study of
retinoblastoma. Proc Natl Acad Sci U S A. 1971;68:820–3.
5.
STW AINI. Retinoblastoma. http://rsmataaini.co.id/retinoblastoma-2.html
(Diakses pada 12 November 2014)